Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama instansi terkait siap melakukan intervensi jika terjadi lonjakan harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah agar tidak memberatkan masyarakat.

"Jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga, Pemprov melakukan intervensi secara langsung, misalnya, melalui operasi pasar," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Karangayu Semarang, Jumat.

Menurut Ganjar, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok seperti daging ayam dan daging sapi yang terjadi menjelang lebaran ini masih wajar dan cenderung stabil.

"Kenaikan harga pun tidak dalam angka yang tinggi, maksimal kenaikannya dalam angka Rp6.000-Rp10.000 atau masih dalam batas wajar dan stok juga aman," ujarnya.

Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan di Pasar Karangayu, harga daging ayam kampung yang semula Rp32 ribu naik menjadi Rp36 ribu per kilogramnya.

Harga daging kambing antara Rp115 ribu-Rp120 ribu per kilogram, sedangkan daging sapi dijual pada kisaran harga Rp110 ribu per kilogramnya.

Sri Suwarni (54), pedagang daging di Pasar Karangayu menyebut harga daging tersebut cenderung stabil pada "H-5" Lebaran tahun ini.

"Kenaikan harga daging ayam maupun sapi tidak terlalu, kalau saya bilang, cenderung stabil seperti bulan-bulan lalu yang bukan lebaran karena stoknya memang aman dan selalu ada," tuturnya.

Pedagang sembako, Lasmi (60), mengatakan bahwa harga beras juga nyaris tidak ada kenaikan karena angka kenaikannya kecil antara Rp1.500 sampai Rp5.000 saja.

"Misalnya gula pasir, sebelumya Rp11 ribu, naik menjadi Rp12.500/kg, beras mentik wangi Rp12 ribu/kg, kacang, minyak goreng, tepung, tidak ada kenaikan harga. Malah memasuki H-5 ini, pembelinya sepi, Pak!" ujarnya kepada Gubernur Ganjar. (LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024