Semarang (ANTARA) - Duo pelari nasional Agus Prayogo dan Odekta Elvina Naibaho tampil sebagai juara lomba lari Semarang 10K kategori nasional putra dan putri, Minggu (15/12).
Lomba lari ini mengambil start dan finis di depan Balai Kota Semarang, dengan diikuti sekitar 2.000 pelari yang terjun di berbagai kategori.
Agus yang baru kali pertama tampil di Semarang 10K menjadi tercepat dengan catatan waktu 31 menit 17 detik (31:17), demikian siaran pers yang diterima dari panitia lomba.
Baca juga: Pelari top nasional dan mancanegara bersaing dalam Semarang 10K
Urutan kedua dan ketiga nasional putra ditempati Atjong Tio Purwanto (32:10) dan Nur Shodiq (32:33).
Odekta, peraih medali perunggu di SEA Games 2019 nomor 10.000 meter, menyentuh garis finis dengan membukukan waktu tercepat 00:36:49). Posisi kedua dan ketiga ditempati Yulianingsih (00:40:23) dan Novita Andriyani (00:41:24).
Kategori open putra, pelari Ethiopia Tariku Demelash Abera menjadi terbaik dengan waktu (30:39) disusul Charles Munyua Njoki (Kenya/31:17) dan James Karanja (Kenya/31:41).
Di kategori open putri, pelari nasional Triyaningsih hanya mampu menempati urutan ketiga dengan waktu (38:16).
Juara pertama dan kedua disabet Jackline Nzivo (Kenya/37:09) dan Mercy Njeri Mwangi (37:59).
Baca juga: 2.000 pelari bakal adu cepat pada Semarang 10K
Bagi Agus Prayogo, prestasi di event ini menambah daftar kisah suksesnya sepanjang 2019. Sebelumnya pada Juli, dia menjuarai Jakarta 10K dan awal Desember lalu, merebut medali emas marathon dan perak nomor 10.000 m di SEA Games Filipina.
''Sebetulnya ini masa transisi saya setelah pulang dari SEA Games. Kebetulan saya pulang kampung ke Salatiga. Karena Semarang dekat dengan Salatiga, saya ikut dan juara. Ini berkah pulang kampung,'' kata pelari yang berhak atas hadiah uang Rp 15 juta ini.
Dia memuji penyelenggaraan Semarang 10K yang menurutnya menarik karena meninggalkan kesan bagi peserta.
''Melewati rute dengan nuansa wisata tentu menyenangkan. Apalagi cuaca saat lomba sangat mendukung,'' ujar anggota TNI AD ini.
Di bagian lain, panitia penyelenggara Lukminto Wibowo mengakui respons masyarakat di Tanah Air pada Semarang 10K untuk kedua ini sangat positif.
''Ada 12.000-an yang mendaftar, tapi kuota terbatas 2.000 orang dan 70 persen dari luar Semarang. Banyak yang mengusulkan digelar nomor half marathon (21, 097 km), karena 10 km dianggap terlalu pendek waktu larinya,'' ujarnya.
Peserta pada Minggu pagi dilepas oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kadisporapar Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi, Ketua KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An dan pihak penyelenggara Budiman Tanuredjo. ***
Lomba lari ini mengambil start dan finis di depan Balai Kota Semarang, dengan diikuti sekitar 2.000 pelari yang terjun di berbagai kategori.
Agus yang baru kali pertama tampil di Semarang 10K menjadi tercepat dengan catatan waktu 31 menit 17 detik (31:17), demikian siaran pers yang diterima dari panitia lomba.
Baca juga: Pelari top nasional dan mancanegara bersaing dalam Semarang 10K
Urutan kedua dan ketiga nasional putra ditempati Atjong Tio Purwanto (32:10) dan Nur Shodiq (32:33).
Odekta, peraih medali perunggu di SEA Games 2019 nomor 10.000 meter, menyentuh garis finis dengan membukukan waktu tercepat 00:36:49). Posisi kedua dan ketiga ditempati Yulianingsih (00:40:23) dan Novita Andriyani (00:41:24).
Kategori open putra, pelari Ethiopia Tariku Demelash Abera menjadi terbaik dengan waktu (30:39) disusul Charles Munyua Njoki (Kenya/31:17) dan James Karanja (Kenya/31:41).
Di kategori open putri, pelari nasional Triyaningsih hanya mampu menempati urutan ketiga dengan waktu (38:16).
Juara pertama dan kedua disabet Jackline Nzivo (Kenya/37:09) dan Mercy Njeri Mwangi (37:59).
Baca juga: 2.000 pelari bakal adu cepat pada Semarang 10K
Bagi Agus Prayogo, prestasi di event ini menambah daftar kisah suksesnya sepanjang 2019. Sebelumnya pada Juli, dia menjuarai Jakarta 10K dan awal Desember lalu, merebut medali emas marathon dan perak nomor 10.000 m di SEA Games Filipina.
''Sebetulnya ini masa transisi saya setelah pulang dari SEA Games. Kebetulan saya pulang kampung ke Salatiga. Karena Semarang dekat dengan Salatiga, saya ikut dan juara. Ini berkah pulang kampung,'' kata pelari yang berhak atas hadiah uang Rp 15 juta ini.
Dia memuji penyelenggaraan Semarang 10K yang menurutnya menarik karena meninggalkan kesan bagi peserta.
''Melewati rute dengan nuansa wisata tentu menyenangkan. Apalagi cuaca saat lomba sangat mendukung,'' ujar anggota TNI AD ini.
Di bagian lain, panitia penyelenggara Lukminto Wibowo mengakui respons masyarakat di Tanah Air pada Semarang 10K untuk kedua ini sangat positif.
''Ada 12.000-an yang mendaftar, tapi kuota terbatas 2.000 orang dan 70 persen dari luar Semarang. Banyak yang mengusulkan digelar nomor half marathon (21, 097 km), karena 10 km dianggap terlalu pendek waktu larinya,'' ujarnya.
Peserta pada Minggu pagi dilepas oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kadisporapar Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi, Ketua KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An dan pihak penyelenggara Budiman Tanuredjo. ***