Semarang (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut penyediaan sanitasi yang baik serta air bersih berperan besar untuk mencegah terjadinya kekerdilan (stunting) atau tengkes.
"Bahkan porsinya bisa sampai 70 persen," kata Wapres saat mengunjungi instalasi pengelolaan air bersih PT Tirta Gajah Mungkur Semarang, Jumat.
Menurut dia, lingkungan juga merupakan salah satu bagian yang harus dibangun untuk mencegah terjadinya kekerdilan.
Sanitasi yang baik serta penyedian air bersih, kata dia, menjadi dua hal yang penting dalam hal tersebut.
Baca juga: Bappeda Jateng: Kasus kekerdilan jadi isu nasional
Dalam kunjungannya itu, Wapres memperoleh penjelasan tentang pengolahan air bersih yang diperuntukkan bagi warga Semarang.
PT Tirta Gajah Mungkur mengelola air bersih dan sumber air baku.
Dari empat instalasi pengolah air bersih yang dimiliki perusahaan tersebut, mampu dihasilkan air bersih mencapai 3.000 liter per detik.
Perusahaan yang sudah beroperasi sejak 54 tahun lalu itu melayani 20 persen warga Kota Semarang atau 173 ribu pelanggan.
Baca juga: Atasi kekerdilan, kades di Jateng bisa gunakan dana desa
Baca juga: 21 persen balita Kudus kerdil
"Bahkan porsinya bisa sampai 70 persen," kata Wapres saat mengunjungi instalasi pengelolaan air bersih PT Tirta Gajah Mungkur Semarang, Jumat.
Menurut dia, lingkungan juga merupakan salah satu bagian yang harus dibangun untuk mencegah terjadinya kekerdilan.
Sanitasi yang baik serta penyedian air bersih, kata dia, menjadi dua hal yang penting dalam hal tersebut.
Baca juga: Bappeda Jateng: Kasus kekerdilan jadi isu nasional
Dalam kunjungannya itu, Wapres memperoleh penjelasan tentang pengolahan air bersih yang diperuntukkan bagi warga Semarang.
PT Tirta Gajah Mungkur mengelola air bersih dan sumber air baku.
Dari empat instalasi pengolah air bersih yang dimiliki perusahaan tersebut, mampu dihasilkan air bersih mencapai 3.000 liter per detik.
Perusahaan yang sudah beroperasi sejak 54 tahun lalu itu melayani 20 persen warga Kota Semarang atau 173 ribu pelanggan.
Baca juga: Atasi kekerdilan, kades di Jateng bisa gunakan dana desa
Baca juga: 21 persen balita Kudus kerdil