Pekalongan (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat berpartisipasi mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 agar proses demokrasi berlangsung aman, tertib, dan bermartabat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Achmad Dzul Fahmi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa berdasar laporan pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 dari masyarakat masih cukup minim, hanya 5 persen.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat, terutama para pemuda, turut andil berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada 2020 karena berkaca pada Pemilu 2019 laporan pelanggaran pemilu dari masyarakat masih minim.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan bentuk Kampung Pengawasan Pilkada 2020
Ia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk mengawasi setiap tahapan penyelenggaraan pemilu agar proses demokrasi berjalan dengan baik.
Pengawasan dan pelaporan atas dugaan pelanggaran pada pemilu, kata dia, itu menjadi tugas semua orang sebagai warga negara Indonesia dan sebagai pengawal demokrasi.
"Ini menjadi tugas kita semua untuk mengawal pesta demokrasi bangsa Indonesia agar berjalan dengan baik dan bermartabat," katanya.
Menurut dia, pihaknya memiliki tiga strategi dalam melakukan tugasnya sebagai fungsi pengawas, yaitu melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran pemilu, pengawasan dalam setiap tahapan pemilu, dan penindakan apabila terjadi pelanggaran.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan segera bentuk 3 kampung antipolitik uang
"Kami memiliki tiga strategi dalam bertugas, yakni melakukan pencegahan, pengawasan, dan penindakan," katanya.
Ia berharap pemuda yang telah mengikuti sosialisasi ini dapat ikut berpartisipasi dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada 2020 dan berani melaporkan jika menemukan dugaan pelanggaran kepada bawaslu.
"Kami berharap pada pemuda dan pemudi berpartisipasi mengawasi kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan 2020, dan berani melaporkan kepada bawaslu apabila terjadi dugaan pelanggaran," katanya.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan: Waspadai mobilisasi pemilih
Baca juga: Tekan pelanggaran, Bawaslu Pekalongan libatkan masyarakat awasi pemilu
Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Achmad Dzul Fahmi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa berdasar laporan pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 dari masyarakat masih cukup minim, hanya 5 persen.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat, terutama para pemuda, turut andil berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada 2020 karena berkaca pada Pemilu 2019 laporan pelanggaran pemilu dari masyarakat masih minim.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan bentuk Kampung Pengawasan Pilkada 2020
Ia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk mengawasi setiap tahapan penyelenggaraan pemilu agar proses demokrasi berjalan dengan baik.
Pengawasan dan pelaporan atas dugaan pelanggaran pada pemilu, kata dia, itu menjadi tugas semua orang sebagai warga negara Indonesia dan sebagai pengawal demokrasi.
"Ini menjadi tugas kita semua untuk mengawal pesta demokrasi bangsa Indonesia agar berjalan dengan baik dan bermartabat," katanya.
Menurut dia, pihaknya memiliki tiga strategi dalam melakukan tugasnya sebagai fungsi pengawas, yaitu melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran pemilu, pengawasan dalam setiap tahapan pemilu, dan penindakan apabila terjadi pelanggaran.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan segera bentuk 3 kampung antipolitik uang
"Kami memiliki tiga strategi dalam bertugas, yakni melakukan pencegahan, pengawasan, dan penindakan," katanya.
Ia berharap pemuda yang telah mengikuti sosialisasi ini dapat ikut berpartisipasi dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada 2020 dan berani melaporkan jika menemukan dugaan pelanggaran kepada bawaslu.
"Kami berharap pada pemuda dan pemudi berpartisipasi mengawasi kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan 2020, dan berani melaporkan kepada bawaslu apabila terjadi dugaan pelanggaran," katanya.
Baca juga: Bawaslu Pekalongan: Waspadai mobilisasi pemilih
Baca juga: Tekan pelanggaran, Bawaslu Pekalongan libatkan masyarakat awasi pemilu