Semarang (ANTARA) - DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berhasil menjual 202 unit rumah sepanjang 2019 dengan 8 kali Property Expo dengan total nilai Rp225 miliar.
Ketua Panitia Property Expo Semarang Dibya K. Hidayat di Semarang, Selasa menjelaskan pencapaian selama 2019 tersebut lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan 10 kali pameran terjual 293 unit, total nilai Rp239 miliar.
Perolehan di 2019 tersebut, tambah Dibya, disumbang perolehan Property Expo ke delapan yang dilaksanakan di penghujung tahun dengan berhasil menjual 24 unit yang bernilai Rp26,5 miliar.
"Rata-ratanya harga Rp1 miliar (rumah yang terjual). Selama pameran memang rumah yang dijual di kisaran Rp500 juta ke atas atau untuk tipe menengah ke atas," kata Dibya.
Dibya berharap tren properti terus tumbuh seiring dengan pemerintahan baru, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro.
Dibya menilai untuk tahun depan, diperkirakan kenaikan harga rumah akan terus terjadi seiring kenaikan perolehan harga tanah, meskipun untuk pendukung berupa material bangunan tidak mengalami kenaikan.
Dibya juga memperkirakan permintaan rumah dengan harga Rp500 juta ke bawah masih akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat terutama bagi mereka pasangan muda.
"Kalau permintaan Rp500 juta itu karena atas dasar kebutuhan. Jadi bagi mereka yang sebelumnya menunda pembelian, tetap akan melakukan pembelian dan tidak membatalkan karena faktor kebutuhan," kata Dibya.
Baca juga: Sebanyak 11 pengembang ikuti REI EXPO di Paragon Semarang
Baca juga: Property Expo Semarang bukukan Rp28,6 miliar
Ketua Panitia Property Expo Semarang Dibya K. Hidayat di Semarang, Selasa menjelaskan pencapaian selama 2019 tersebut lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan 10 kali pameran terjual 293 unit, total nilai Rp239 miliar.
Perolehan di 2019 tersebut, tambah Dibya, disumbang perolehan Property Expo ke delapan yang dilaksanakan di penghujung tahun dengan berhasil menjual 24 unit yang bernilai Rp26,5 miliar.
"Rata-ratanya harga Rp1 miliar (rumah yang terjual). Selama pameran memang rumah yang dijual di kisaran Rp500 juta ke atas atau untuk tipe menengah ke atas," kata Dibya.
Dibya berharap tren properti terus tumbuh seiring dengan pemerintahan baru, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro.
Dibya menilai untuk tahun depan, diperkirakan kenaikan harga rumah akan terus terjadi seiring kenaikan perolehan harga tanah, meskipun untuk pendukung berupa material bangunan tidak mengalami kenaikan.
Dibya juga memperkirakan permintaan rumah dengan harga Rp500 juta ke bawah masih akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat terutama bagi mereka pasangan muda.
"Kalau permintaan Rp500 juta itu karena atas dasar kebutuhan. Jadi bagi mereka yang sebelumnya menunda pembelian, tetap akan melakukan pembelian dan tidak membatalkan karena faktor kebutuhan," kata Dibya.
Baca juga: Sebanyak 11 pengembang ikuti REI EXPO di Paragon Semarang
Baca juga: Property Expo Semarang bukukan Rp28,6 miliar