Pekalongan (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tempat Pelelangan ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan pesimistis mampu memenuhi target pendapatan asli daerah sebesar Rp6 miliar karena adanya sejumlah kendala.

Kepala TPI Kota Pekalongan Mochtar Sanusi di Pekalongan, senin, mengatakan bahwa target PAD yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan sebesar Rp6 miliar sulit terealisasi karena hingga per 25 November 2019 baru mencapai Rp4,684 miliar.

Baca juga: Target penerimaan retribusi TPI Pekalongan terancam tidak tercapai

"Dengan menyisakan waktu sekitar satu bulan enam hari ini maka target sebesar Rp6 miliar diperkirakan akan sulit terlampaui. Kondisi yang sama ini juga terjadi pada target tahun sebelumnya sebesar Rp5,5 miliar," katanya.

Menurut dia, target PAD 2018 dari sektor perikanan di TPI sebesar Rp5,5 miliar hanya mampu terealisasi Rp5,2 miliar, kemudian pada 2019 dinaikan lagi menjadi Rp6 miliar.

"Pada tahun sebelumnya saja target PAD sektor perikanan hanya mampu terealisasi Rp5,2 miliar. Oleh karena, idealnya, target PAD 2019 juga disamakan pada tahun sebelumnya yaitu Rp5,5 miliar," katanya.

Baca juga: Terpengaruh cuaca, target PAD TPI Pekalongan terancam tidak tercapai

Ia mengatakan sejumlah kendala tidak tercapainya target PAD tersebut antara lain faktor jumlah kapal penampung ikan di laut yang masih relatif sedikit, pendangkalan lumpur di pelabuhan pantai, dan masalah pengurus izin melaut yang membutuhkan waktu lama.

Kendati pencapaian target PAD dimungkinan tidak terealisasi, kata dia, pihaknya berusaha mampu mendekati jumlah target yang ditentukan oleh Pemkot Pekalongan yaitu Rp5,5 miliar.

"Realisasi pada November 2019 memang ada kenaikan. Akan tetapi, untuk mencapai target PAD Rp6 miliar itu cukup berat," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024