Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendeklarasikan gerakan sungai bukan tempat pembuangan sampah sebagai upaya mengantisipasi banjir dan menjaga kebersihan lingkungan.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa masalah sampah sudah menjadi persoalan klasik di setiap daerah karena masih rendahnya kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah banjir.

"Perlu disadari oleh masyarakat bahwa masalah sampah tidak bisa dikerjakan oleh pemkab saja namun harus ada peran keterlibatan warga untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungannya. Gunungan sampah ada di beberapa titik saluran air sungai yang menyumbat sehingga sebelum musim hujan perlu dilakukan gerakan bersih sisa sampah di sungai," katanya.

Baca juga: Pendangkalan lumpur sungai penyebab banjir

Wilayah Batang Kota terutama di Kelurahan Karangasem Utara, Desa Klidang Lor, dan Desa Kalipucang, kata dia, merupakan daerah langganan banjir setiap tahunnya.

"Oleh karena, saya berharap warga dapat menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai," katanya.

Koordinator Komunitas Peduli Lingkungan Budah Layli mengatakan gerakan bersih sisa sampah sebagai motivasi warga agar berperilaku hidup sehat dengan tidak membuang sampah di sungai.

Kondisi bersih sungai, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama karena dampaknya akan kembali pada masyarakat.

"Jadi, jangan menyalahkan pemkab kalau terjadi banjir karena ulah diri kita sendiri dengan membuang sampah di sungai," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang targetkan 192 desa bebas dari BAB sembarangan

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024