Purwokerto (ANTARA) - Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKDD) Kabupaten Banyumas Achmad Supartono mengatakan bahwa kuota penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2019 untuk Kabupaten Banyumas masih jauh dari kebutuhan.

"Kebutuhan kita sebenarnya sekitar 3.500 orang, paling banyak guru atau tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan. Jumlah guru wiyata bakti di Banyumas saat ini sekitar 3.000 orang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Pada penerimaan CPNS 2019, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas hanya mendapat kuota merekrut 377 pegawai yang terdiri atas 275 guru atau tenaga kependidikan, 96 tenaga kesehatan, serta enam tenaga teknis berupa tiga ahli pertama pamong belajar dan tiga pelaksana/terampil pranata komputer.

Baca juga: Hanya 37 formasi, Bupati Temanggung minta tambahan jatah CPNS

Ia mengatakan, pendaftaran peserta seleksi untuk penerimaan CPNS secara serentak dibuka mulai tanggal 11 November 2019 melalui laman https://sscasn.bkn.go.id.

"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan CPNS, antara lain jangan terbujuk oleh rayuan calo. Yang jelas, tidak ada peluang untuk seseorang yang menawarkan jasa atau bisa mengusahakan untuk lolos, apabila nilainya di bawah batas minimal," katanya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan ujian dalam seleksi CPNS dilakukan secara serentak dan berbasis komputer (Computer Assisted Test/CAT) sehingga nilai bisa langsung diketahui sesaat setelah tes berlangsung. Peserta yang nilainya di bawah ambang batas secara otomatis tidak akan lolos.

"Selain itu, ada yang perlu diperhatikan dalam membuat lamaran, jangan sampai salah tujuan. Surat lamaran ditujukan kepada Bupati Banyumas selaku Pembina Kepegawaian, bukan ditujukan kepada Kepala BKDD Kabupaten Banyumas," katanya. 

Baca juga: Boyolali dapat jatah 499 formasi CPNS 2019/2020
Baca juga: Kuota CPNS di Jateng masih kurang, kata Ganjar

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024