Semarang (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo menyebut kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk Provinsi Jawa Tengah berjumlah 1.409 formasi masih kurang.
"Dari kuota yang disediakan masih kurang jauh dari usulan kami yang mencapai puluhan ribu, kami pun tidak bisa merengek untuk menambah kuota," katanya di Semarang, Kamis.
Dia mengatakan ada tiga formasi yang paling dibutuhkan di Jateng, yakni guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh.
Baca juga: Guru lulus seleksi CPNS ini minta pemerintah penuhi gaji Rp14 juta/bulan
"Untuk tenaga guru, di level sekolah dasar yang paling banyak dibutuhkan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar berharap, bisa duduk bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membahas kekurangan pegawai di Jateng.
Dirinya optimistis ketiga menteri tersebut bisa memberi solusi terkait dengan kekurangan pegawai di Jateng.
Baca juga: Lolos CPNS, guru honorer ini gugat Tjahjo Kumolo Rp5 miliar
Ganjar juga menegaskan akan mengawal kelancaran seleksi CPNS dan menjaga Jateng sebagai provinsi paling berintegritas versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya akan kawal sendiri, saya akan jaga tradisi selama enam tahun sebagai provinsi paling berintegritas. Kalau masyarakat ada tawaran, lapor ke kita, jangan jadi korban calo yang menjanjikan diterima PNS, kalau ada, langsung kita 'kek' (tangkap, red.)," katanya. (Kom)
Baca juga: Moeldoko terima drg Romi bahas pemulihan hak CPNS
Baca juga: Dari kursi roda Drg. Romi menggugat pembatalannya jadi PNS
"Dari kuota yang disediakan masih kurang jauh dari usulan kami yang mencapai puluhan ribu, kami pun tidak bisa merengek untuk menambah kuota," katanya di Semarang, Kamis.
Dia mengatakan ada tiga formasi yang paling dibutuhkan di Jateng, yakni guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh.
Baca juga: Guru lulus seleksi CPNS ini minta pemerintah penuhi gaji Rp14 juta/bulan
"Untuk tenaga guru, di level sekolah dasar yang paling banyak dibutuhkan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar berharap, bisa duduk bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membahas kekurangan pegawai di Jateng.
Dirinya optimistis ketiga menteri tersebut bisa memberi solusi terkait dengan kekurangan pegawai di Jateng.
Baca juga: Lolos CPNS, guru honorer ini gugat Tjahjo Kumolo Rp5 miliar
Ganjar juga menegaskan akan mengawal kelancaran seleksi CPNS dan menjaga Jateng sebagai provinsi paling berintegritas versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya akan kawal sendiri, saya akan jaga tradisi selama enam tahun sebagai provinsi paling berintegritas. Kalau masyarakat ada tawaran, lapor ke kita, jangan jadi korban calo yang menjanjikan diterima PNS, kalau ada, langsung kita 'kek' (tangkap, red.)," katanya. (Kom)
Baca juga: Moeldoko terima drg Romi bahas pemulihan hak CPNS
Baca juga: Dari kursi roda Drg. Romi menggugat pembatalannya jadi PNS