Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto, Jawa Tengah, dr Andreas, Sp.PD mengingatkan pentingnya membangun kesadaran cuci tangan sejak dini.

"Kebiasaan dan kesadaran akan pentingnya cuci tangan guna mencegah penyakit infeksi perlu dibangun sejak dini," kata dr Andreas, Sp.PD di Purwokerto, Selasa.

Dia mengatakan peringatan hari cuci tangan sedunia setiap tanggal 15 Oktober dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya cuci tangan sebagai bagian dari pola hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Cuci tangan efektif cegah penyebaran bakteri penyebab penyakit

"Kampanye pola hidup sehat termasuk kebiasaan cuci tangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dari keluarga," katanya.

Dia mengatakan, cuci tangan dengan sabun sangat penting dilakukan sebelum memulai makan dan juga sesudah dari toilet.

Dia menambahkan, kebiasaan buruk lupa cuci tangan sebelum makan bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun parasit.

Penyakit infeksi yang sering terjadi antara lain tifoid, hepatitis A, diare dan juga cacingan.

Dia menambahkan, cuci tangan bisa dilakukan dengan air mengalir selama kurang lebih 20-30 detik, atau bisa juga menggunakan cairan pembersih tangan.

Sebelumnya, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr dr Dwi Utami Anjarwati, M.Kes mengatakan cuci tangan merupakan salah satu tindakan untuk dekolonisasi atau mengurangi populasi bakteri patogen termasuk bakteri resisten terhadap antibiotik yang berada di tangan.

Pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut menjelaskan, langkah cuci tangan yang tepat perlu dilakukan sesuai rekomendasi dari WHO.

"Pertama ratakan sabun di kedua telapak tangan lalu gosok punggung dan sela-sela jari. Setelah itu jari-jari dari kedua tangan saling mengunci lalu gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya. Yang terakhir adalah menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya," katanya.

Dia menambahkan, untuk mengingat langkah-langkah cuci tangan tersebut ada akronim yang bisa dijadikan pedoman untuk membantu mayarakat dalam aplikasi cuci tangan sehari-hari.

"Yaitu 'tepung selaci puput' atau telapak, punggung, sela-sela jari, mengunci, putar ibu jari, putar ujung jari di telapak tangan," katanya.

Baca juga: Cegah penyakit, PMI Banjarnegara sosialisasikan pentingnya cuci tangan
Baca juga: Sekda: Tanamkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun
Baca juga: ASN Kota Magelang kampanye gerakan cuci tangan


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024