Magelang (Antaranews Jateng) - Penjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Magelang Sumartono menegaskan pentingnya para orang tua menanamkan kebiasaan kepada anak-anaknya untuk mencuci tangan memakai sabun sebagai bagian dari pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Cuci tangan menggunakan sabun adalah langkah sederhana menuju Indonesia sehat. Selain itu, cuci tangan pakai sabun juga dapat secara signifikan mencegah penyakit diare dan gangguan saluran pernafasan," katanya di sela pembukaan Lomba Senam 6 Langkah Cuci Tangan tingkat Taman Kanak-Kanak se-Kota Magelang di Magelang, Rabu.

Ia mengatakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan sejak anak-anak usia dini supaya menjadi kebiasaan mereka hingga dewasa. Salah satu langkah membangun PHBS melalui kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun.

Lomba tersebut diselenggarakan Gabungan Organisasi Pengurus Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Magelang di Gedung Wanita Kota Magelang.

Ia menilai kegiatan itu sebagai cara yang menyenangkan bagi anak-anak.

"Maka dari itu, menjadi krusial untuk kampanye cuci tangan pakai sabun sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)," kata Sumartono.

Ia mengemukakan bahwa membiasakan hidup bersih dan sehat dalam diri anak-anak akan berpengaruh terhadap pembentukan kualitas sumber daya manusia.

"Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas SDM mendatang," katanya.

Ia mengharapkan kegiatan itu dapat menginisiasi masyarakat dan membantu pemerintah dalam mewujudkan target Indonesia Sehat pada 2025.

"Untuk itu, mari biasakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dimulai diri sendiri, keluarga, dan lingkungan," tuturnya.

Sumartono mengemukakan perlunya kampanye cuci tangan pakai sabun dilanjutkan dengan langkah-langkah yang lebih luas dan komprehensif.

Ketua panitia lomba, Haryaningsih, mengatakan kegiatan itu diikuti 105 anak TK se-Kota Magelang.

Mereka adalah kelompok TK yang dikirimkan dari tiga ranting di Kota Magelang. Setiap ranting mengirimkan tujuh kelompok masing-masing beranggota lima anak.

Dia menjelaskan lomba tersebut juga untuk mengembangkan kreativitas, bakat, dan kemampuan anak didik di bidang seni, olahraga, dan kesehatan.

Selain itu, kata dia, melatih mental dan keberanian anak-anak untuk tampil di depan umum. (hms)
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024