Solo (ANTARA) - Sejumlah perusahaan di Soloraya, Jawa Tengah, mulai mengajukan diri menjadi pelanggan premium PT PLN (Persero) untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik.
"Yang paling besar dulu pertama PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kabupaten Sukoharjo dan RS Ortopedi Dr Soeharso," kata Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Mundhakir di Solo, Kamis.
Selain itu, dikatakannya, menyusul RS Ir Soekarno di Semanggi, GOR Manahan, Solo Technopark, perusahaan Dan Rilis, dan Hotel Aston mulai tertarik untuk mengajukan.
Baca juga: Dongkrak PAD, PLN Surakarta tingkatkan pelayanan
Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut PLN masih mengandalkan tujuh gardu induk di Surakarta. Beban pasokan listrik dari tujuh gardu induk tersebut baru mencapai 49 persen.
"Jadi masih aman, tetapi dalam waktu dekat kami akan menyiapkan satu unit gardu induk di Palur karena bebannya sudah sampai 83 persen. Ini untuk mendukung kebutuhan industri di wilayah tersebut," katanya.
Sementara itu, ketersediaan listrik di Surakarta saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pelanggan baru, baik rumah tangga maupun industri.
"Masih sangat cukup, baik daya yang tersedia maupun trafonya. Dari kapasitas 1.020 MVA, kita baru menggunakan 480 MVA. Jadi masih ada lebih dari 500 MVA untuk Surakarta," katanya.
Dengan menjadi pelanggan premium, perusahaan tersebut bisa memperoleh pasokan listrik minimal dari dua sumber.
"Bisa dari satu gardu induk yang sama tetapi bisa juga dari GI yang beda. Dengan begitu kalau salah satu pasokan mengalami masalah, pelanggan bisa memperoleh pasokan dari saluran yang lain. Rata-rata waktu perpindahan hanya butuh waktu 0,5 detik. Misalnya lampu itu tidak sempat kedip, kalau di RS ada operasi tidak sempat berhenti," katanya.
Baca juga: PLN teken perjanjian jual beli listrik PLTSa
Baca juga: Tingkatkan layanan, PLN gelar Bhakti PDKB
"Yang paling besar dulu pertama PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kabupaten Sukoharjo dan RS Ortopedi Dr Soeharso," kata Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Mundhakir di Solo, Kamis.
Selain itu, dikatakannya, menyusul RS Ir Soekarno di Semanggi, GOR Manahan, Solo Technopark, perusahaan Dan Rilis, dan Hotel Aston mulai tertarik untuk mengajukan.
Baca juga: Dongkrak PAD, PLN Surakarta tingkatkan pelayanan
Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut PLN masih mengandalkan tujuh gardu induk di Surakarta. Beban pasokan listrik dari tujuh gardu induk tersebut baru mencapai 49 persen.
"Jadi masih aman, tetapi dalam waktu dekat kami akan menyiapkan satu unit gardu induk di Palur karena bebannya sudah sampai 83 persen. Ini untuk mendukung kebutuhan industri di wilayah tersebut," katanya.
Sementara itu, ketersediaan listrik di Surakarta saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pelanggan baru, baik rumah tangga maupun industri.
"Masih sangat cukup, baik daya yang tersedia maupun trafonya. Dari kapasitas 1.020 MVA, kita baru menggunakan 480 MVA. Jadi masih ada lebih dari 500 MVA untuk Surakarta," katanya.
Dengan menjadi pelanggan premium, perusahaan tersebut bisa memperoleh pasokan listrik minimal dari dua sumber.
"Bisa dari satu gardu induk yang sama tetapi bisa juga dari GI yang beda. Dengan begitu kalau salah satu pasokan mengalami masalah, pelanggan bisa memperoleh pasokan dari saluran yang lain. Rata-rata waktu perpindahan hanya butuh waktu 0,5 detik. Misalnya lampu itu tidak sempat kedip, kalau di RS ada operasi tidak sempat berhenti," katanya.
Baca juga: PLN teken perjanjian jual beli listrik PLTSa
Baca juga: Tingkatkan layanan, PLN gelar Bhakti PDKB