Demak (ANTARA) - Sebuah rumah toko yang menjual aneka sembako dan bahan bakar minyak (BBM) ludes dilalap api, termasuk sebuah mobil dan barang berharga lainnya juga hangus terbakar yang diduga akibat korsleting listrik, Jumat.

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho di Demak, Jumat, kebakaran yang menimpa ruko milik Sutrisno warga Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, dan diperkirakan kerugian hingga Rp400 juta.

Peristiwa pada hari Jumat pukul 06.45 WIB, kata dia, berawal ketika pemilik rumah yang pulang dari pasar.

Begitu memasuki rumah, dia tiba-tiba melihat api dari Ruko yang berada di depan rumah.

Sumber api diperkirakan dari freezer, kemudian merembet elpiji serta sebuah mobil Suzuki Katana yang terpakir tak jauh dari sumber api juga ikut terbakar.

Hampir seluruh isi rumah dan toko, kata dia, hangus terbakar meskipun ada upaya pemadaman api oleh tim Pemadam Kebakaran Unit Karangawen beserta Damkar Demak.

Korsleting listrik, kata dia, memang sering kali menjadi penyebab terjadinya kebakaran sehingga masyarakat perlu waspada dan mengerti soal listrik agar tidak terjadi kebakaran.

Baca juga: Gubernur minta pengebom air untuk padamkan kebakaran Gunung Slamet

"Misallnya, setop kontak yang seharusnya hanya bisa dibebani dua hingga tiga steker, ternyata masyarakat ada yang memanfaatkannya hingga lebih dari tiga steker. Hal ini memang terlihat sederhana tetapi bisa menjadi penyebab korsleting listrik," ujarnya.

Akibat peristiwa kebakaran tersebut, kata Kepala Desa Blerong Sudarmono, pemilik rumah juga mengalami luka bakar pada bagian kaki serta lengan saat mencoba memadamkan api.

"Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Guntur," ujarnya.

Kebakaran ruko tersebut, sempat membuat kepanikan warga sekitar karena beberapa kali terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari tabung elpiji.

Sementara itu, pertamini yang menjual bahan bakar minyak (BBM) eceran menggunakan nozzle (pipa semprot) serta argo digital berhasil diselamatkan karena letaknya yang menjorok keluar mendekati jalan raya sehingga tidak ikut terbakar.

BPBD Demak sendiri mencatat peristiwa kebakaran di Kota Wali tersebut sudah mencapai lebih dari 80-an dengan penyebab bervariasi, mulai dari lilin, pembakaran sampah, puntung rokok, kompor, petasan, hingga arus listrik pendek.

Adapun dominasi penyebab kebakaran, yakni karena kompor serta korsleting listrik.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama pada musim kemarau seperti sekarang. 

Baca juga: Gudang kapas Sritex di Sukoharjo terbakar

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024