Temanggung (ANTARA) - Pabrik rokok diminta membeli semua tembakau petani Temanggung, Jawa Tengah, hasil panen tahun 2019, kata Bupati Temanggung, M. Al Khadiq.
Khadziq di Temanggung, Jumat, menyampaikan untuk menindaklanjuti permintaan tersebut pihaknya mengirim dua tim, masing-masing ke PT Gudang Garam Kediri dan PT Djarum Kudus.
Tim pertama ke PT Gudang Garam dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan Andriesty dengan anggota Edy Cahyadi dan Samsul Hadi. Kemudian tim kedua ke PT Djarum terdiri atas Herman, Tri Raharjo, dan Eko Budi Hartono.
Mereka membawa surat permohonan yang isinya agar gudang kedua pabrik rokok tersebut menambah kuota pembelian tembakau hingga akhir musim, tidakmenurunkan harga beli tembakau, dan tetap melakukan pembelian sampai dengan tembakau dari petani tembakau terserap habis.
Seperti diketahui, hingga bulan September 2019 masih ada sekitar 30 persen tembakau yang belum dipanen. Dengan harapan yang tinggi, kedua pabrikan tersebut untuk tetap melakukan pembelian.
Tahun ini kuota pembelian tembakau PT Gudang Garam sebanyak 16.000 ton dan PT Djarum 4.725 ton.
Baca juga: Petani tembakau surati Presiden, minta cukai rokok naik 7-11 persen saja
Kedua pabrik rokok terbesar di Indonesia tersebut menyatakan bahwa tahun ini kondisi panen tembakau sedang bagus sehingga mereka siap untuk membeli dengan harga tinggi asalkan kualitas tembakau bagus.
Khadziq berharap dengan adanya permohonan surat resmi tersebut, pabrikan mau mengabulkan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat Temanggung.
Baca juga: Sering dibodohi, petani Temanggung minta pembelian tembakau secara tunai
Khadziq di Temanggung, Jumat, menyampaikan untuk menindaklanjuti permintaan tersebut pihaknya mengirim dua tim, masing-masing ke PT Gudang Garam Kediri dan PT Djarum Kudus.
Tim pertama ke PT Gudang Garam dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan Andriesty dengan anggota Edy Cahyadi dan Samsul Hadi. Kemudian tim kedua ke PT Djarum terdiri atas Herman, Tri Raharjo, dan Eko Budi Hartono.
Mereka membawa surat permohonan yang isinya agar gudang kedua pabrik rokok tersebut menambah kuota pembelian tembakau hingga akhir musim, tidakmenurunkan harga beli tembakau, dan tetap melakukan pembelian sampai dengan tembakau dari petani tembakau terserap habis.
Seperti diketahui, hingga bulan September 2019 masih ada sekitar 30 persen tembakau yang belum dipanen. Dengan harapan yang tinggi, kedua pabrikan tersebut untuk tetap melakukan pembelian.
Tahun ini kuota pembelian tembakau PT Gudang Garam sebanyak 16.000 ton dan PT Djarum 4.725 ton.
Baca juga: Petani tembakau surati Presiden, minta cukai rokok naik 7-11 persen saja
Kedua pabrik rokok terbesar di Indonesia tersebut menyatakan bahwa tahun ini kondisi panen tembakau sedang bagus sehingga mereka siap untuk membeli dengan harga tinggi asalkan kualitas tembakau bagus.
Khadziq berharap dengan adanya permohonan surat resmi tersebut, pabrikan mau mengabulkan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat Temanggung.
Baca juga: Sering dibodohi, petani Temanggung minta pembelian tembakau secara tunai