Kudus (ANTARA) - Dua anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dinyatakan hilang, sedangkan 13 nelayan lainnya selamat setelah Kapal Motor Putra Andrea Rizki yang mereka tumpangi terbalik akibat diterjang gelombang tinggi di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Jepara, Muh. Zaenal Arifin dihubungi dari Kudus, Selasa, KM Putra Andrea Rizki dengan jumlah ABK 15 orang itu mengalami kecelakaan di laut pada Senin (24/9) pukul 17.00 WIB.
Setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, selanjutnya 13 ABK tersebut menyelamatkan diri dengan naik di atas kapal yang terbalik.
Baca juga: Mahasiswa UGM tenggelam di DAS Kalteng
Pada Selasa (24/9) pukul 12.00 WIB, katanya, ada dua nelayan asal Desa Parang, yakni Muarofik (36) dan Alfiyan (32) yang mengetahui belasan ABK yang berada di atas kapal yang terbalik, kemudian memberikan pertolongan kepada mereka untuk dibawa ke daratan.
Untuk lokasi kecelakaannya, kata dia, berada pada jarak 15 mil dari Pantai Parang, Karimunjawa.
Sementara dua ABK yang saat kejadian tengah tertidur di kamar, hingga sekarang belum diketahui kondisinya.
"Jika memang masih di dalam kamar, tentunya tidak bisa menyelamatkan diri," ujarnya.
Baca juga: KM Pieces Pekalongan tenggelam di perairan Kalimantan Selatan
Untuk memastikan kondisi kedua ABK tersebut, tentunya menunggu hasil evakuasi bangkai kapal untuk ditarik ke daratan.
Beberapa nelayan asal Karimunjawa, katanya, ada yang menuju lokasi KM Putra Andrea Rizki terbalik untuk ditarik ke tepian. Namun hingga kini belum ada kabar apakah berhasil atau tidak.
Belasan ABK KM Putra Andrea Rizki untuk sementara masih berada di Desa Parang sambil menunggu penjemputan dari pemilik kapal.
Terkait dengan kondisi gelombang laut Karimunjawa, katanya, saat ini memang tinggi, namun beberapa nelayan di desanya masih ada yang berani melaut, meskipun tidak semuanya.
Menurut Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Jepara, Muh. Zaenal Arifin dihubungi dari Kudus, Selasa, KM Putra Andrea Rizki dengan jumlah ABK 15 orang itu mengalami kecelakaan di laut pada Senin (24/9) pukul 17.00 WIB.
Setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, selanjutnya 13 ABK tersebut menyelamatkan diri dengan naik di atas kapal yang terbalik.
Baca juga: Mahasiswa UGM tenggelam di DAS Kalteng
Pada Selasa (24/9) pukul 12.00 WIB, katanya, ada dua nelayan asal Desa Parang, yakni Muarofik (36) dan Alfiyan (32) yang mengetahui belasan ABK yang berada di atas kapal yang terbalik, kemudian memberikan pertolongan kepada mereka untuk dibawa ke daratan.
Untuk lokasi kecelakaannya, kata dia, berada pada jarak 15 mil dari Pantai Parang, Karimunjawa.
Sementara dua ABK yang saat kejadian tengah tertidur di kamar, hingga sekarang belum diketahui kondisinya.
"Jika memang masih di dalam kamar, tentunya tidak bisa menyelamatkan diri," ujarnya.
Baca juga: KM Pieces Pekalongan tenggelam di perairan Kalimantan Selatan
Untuk memastikan kondisi kedua ABK tersebut, tentunya menunggu hasil evakuasi bangkai kapal untuk ditarik ke daratan.
Beberapa nelayan asal Karimunjawa, katanya, ada yang menuju lokasi KM Putra Andrea Rizki terbalik untuk ditarik ke tepian. Namun hingga kini belum ada kabar apakah berhasil atau tidak.
Belasan ABK KM Putra Andrea Rizki untuk sementara masih berada di Desa Parang sambil menunggu penjemputan dari pemilik kapal.
Terkait dengan kondisi gelombang laut Karimunjawa, katanya, saat ini memang tinggi, namun beberapa nelayan di desanya masih ada yang berani melaut, meskipun tidak semuanya.