Solo (ANTARA) - Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah menyambut positif program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) karena bisa mendorong pembangunan rumah sederhana.

"Program ini bisa menjadi alternatif pembiayaan lain di luar program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah ada sebelumnya," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Senin.

Meski demikian, dikatakannya, program yang pendanaannya berasal dari bank dunia tersebut belum tentu dapat dimanfaatkan secara optimal baik oleh pengembang maupun masyarakat mengingat harus ada syarat sertifikat laik fungsi (SLF) dari pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Pembangunan rumah sederhana terkendala kuota subsidi

"Belum semua pemda menerapkan SLF ini. Mungkin secara nasional pemda yang sudah siap mengeluarkan SLF masih kurang dari 40 persen," katanya.

Untuk di Soloraya, dikatakannya, salah satu yang sudah siap yaitu Kabupaten Sukoharjo. Terkait hal itu, pihaknya sudah menerima laporan sejumlah pengembang sudah mengajukan pembiayaan melalui program BP2BT.

"Saat ini tinggal menunggu pencairan," katanya.

Sementara itu, mengenai pemda yang belum siap dengan penerbitan SLF, dikatakannya, pemerintah pusat sudah memberikan relaksasi kebijakan.

"Pemda yang belum siap bisa memanfaatkan tenaga ahli dari luar yang sudah tersertifikasi," katanya.

Baca juga: REI bakal libatkan koperasi dalam pembiayaan rumah sederhana

Sebelumnya, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengeluhkan tidak seragamnya aturan mengenai pedoman SLF di setiap daerah.

"Saat ini ada kebijakan mengenai KPR BP2BT dengan kuota 14.000 unit. Meski demikian, kebijakan ini kurang diminati pengembang maupun masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ketua DPP Apersi Junaidi Abdillah.

Ia mengatakan selain karena prosesnya panjang, program ini juga wajib SLF.

"Padahal, Pemda belum siap dengan aturan SLF ini. Jadi saran kami kalau aturan itu harus ada tolong disiapkan juga di daerah. Selama ini kan sinkronisasi pemerintah pusat dengan daerah belum 'nyambung'," katanya.

Baca juga: REI Soloraya targetkan bangun 6.000 rumah sederhana
Baca juga: REI Surakarta maksimalkan pembangunan rumah sederhana

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024