Solo (ANTARA) - Perum Percetakan Negara RI (PNRI) Surakarta-Lokananta menargetkan kenaikan jumlah pengunjung di Lokananta dengan menggelar hiburan musik dan kesenian yang lain secara reguler.
"Ini berangkat dari keinginan kami untuk meningkatkan trafik Lokananta. Selama ini banyak orang berpikir bahwa Lokananta seolah hanya sebagai bangunan tua, bahkan mereka berpikir Lokananta sudah tutup," kata Direktur Pemasaran dan Produksi PNRI Totok Waluyo Pujianto di sela pembukaan "Livekustik" dan Pameran Lukisan di Lokananta Solo, Sabtu.
Ia berharap ke depan Lokananta bisa menjadi wadah bagi seniman lokal untuk berdiskusi dan berinteraksi.
"Oleh karena itu, kami menggelar 'livekustik' ini setiap hari. Selain itu, di panggung 'outdoor' ada pertunjukan tembang kenangan dan Koes Plus-an seminggu empat kali. Apalagi event Koes Plusan di Solo ini cukup luar biasa," katanya.
Baca juga: Parade tembang kenangan digelar Lokananta
Ke depan, pihaknya juga akan mengaktifkan kembali studio rekaman yang ada di Lokananta. Ia mengatakan studio rekaman tersebut pernah jaya di masanya dan saat ini akan kembali diusung kejayaannya.
"Studio kami merupakan milik pemerintah yang pertama, saat ini kondisinya memang tidak begitu bagus tetapi masih layak. Tata sound masih cukup bagus. Bahkan Januari lalu Slank juga rekaman di sini," katanya.
Ia mengatakan untuk meningkatkan fasilitas studio rekaman tersebut membutuhkan biaya investasi sekitar Rp4-5 miliar. Untuk menutup biaya ini pihaknya berencana melibatkan investor eksternal.
"Untuk studio rekaman ini paling tidak targetnya untuk satu tahun ke depan. Kami juga ingin menggandeng lebih banyak musisi untuk memanfaatkan studio rekaman Lokananta," katanya.
Ia berharap dengan peningkatan baik dari sisi fasilitas maupun hiburan jumlah pengunjung dapat meningkat. Paling tidak jumlah pengunjung di setiap acara bisa sekitar 50 persen dari total kapasitas.
"Total kapasitas yang bisa ditampung bisa mencapai 450-500 orang. Kalau sekarang pengunjung sekitar 200/bulan," katanya.
Sementara itu, untuk pameran lukisan kali ini pihaknya melibatkan para seniman lokal Kota Solo.
"Untuk pameran lukisan ini temanya 'Spirit of Java'. Bulan depan bisa beda lagi temanya. Ke depan kami juga akan melibatkan lebih banyak jenis seni yang lain, seperti pematung dan pemahat," katanya.
Baca juga: PNRI sulap Lokananta jadi Rumah Musik Indonesia
Baca juga: Mendikbud: Lokananta Dijadikan Museum Pendidikan
Baca juga: Karya Budaya Lokananta Dilestarikan
"Ini berangkat dari keinginan kami untuk meningkatkan trafik Lokananta. Selama ini banyak orang berpikir bahwa Lokananta seolah hanya sebagai bangunan tua, bahkan mereka berpikir Lokananta sudah tutup," kata Direktur Pemasaran dan Produksi PNRI Totok Waluyo Pujianto di sela pembukaan "Livekustik" dan Pameran Lukisan di Lokananta Solo, Sabtu.
Ia berharap ke depan Lokananta bisa menjadi wadah bagi seniman lokal untuk berdiskusi dan berinteraksi.
"Oleh karena itu, kami menggelar 'livekustik' ini setiap hari. Selain itu, di panggung 'outdoor' ada pertunjukan tembang kenangan dan Koes Plus-an seminggu empat kali. Apalagi event Koes Plusan di Solo ini cukup luar biasa," katanya.
Baca juga: Parade tembang kenangan digelar Lokananta
Ke depan, pihaknya juga akan mengaktifkan kembali studio rekaman yang ada di Lokananta. Ia mengatakan studio rekaman tersebut pernah jaya di masanya dan saat ini akan kembali diusung kejayaannya.
"Studio kami merupakan milik pemerintah yang pertama, saat ini kondisinya memang tidak begitu bagus tetapi masih layak. Tata sound masih cukup bagus. Bahkan Januari lalu Slank juga rekaman di sini," katanya.
Ia mengatakan untuk meningkatkan fasilitas studio rekaman tersebut membutuhkan biaya investasi sekitar Rp4-5 miliar. Untuk menutup biaya ini pihaknya berencana melibatkan investor eksternal.
"Untuk studio rekaman ini paling tidak targetnya untuk satu tahun ke depan. Kami juga ingin menggandeng lebih banyak musisi untuk memanfaatkan studio rekaman Lokananta," katanya.
Ia berharap dengan peningkatan baik dari sisi fasilitas maupun hiburan jumlah pengunjung dapat meningkat. Paling tidak jumlah pengunjung di setiap acara bisa sekitar 50 persen dari total kapasitas.
"Total kapasitas yang bisa ditampung bisa mencapai 450-500 orang. Kalau sekarang pengunjung sekitar 200/bulan," katanya.
Sementara itu, untuk pameran lukisan kali ini pihaknya melibatkan para seniman lokal Kota Solo.
"Untuk pameran lukisan ini temanya 'Spirit of Java'. Bulan depan bisa beda lagi temanya. Ke depan kami juga akan melibatkan lebih banyak jenis seni yang lain, seperti pematung dan pemahat," katanya.
Baca juga: PNRI sulap Lokananta jadi Rumah Musik Indonesia
Baca juga: Mendikbud: Lokananta Dijadikan Museum Pendidikan
Baca juga: Karya Budaya Lokananta Dilestarikan