Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut saat ini ada upaya-upaya dari pihak tertentu untuk "menganggu" Pancasila dengan mempertentangkan antar-anggota masyarakat.
"Kondisi tersebut dapat dirasakan dengan dimunculkannya ujaran kebencian, fitnah hingga gerakan intoleransi," kata Taj Yasin Maemoen dalam sambutannya pada seminar nasional "Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan" di Auditorium Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Senin.
Taj Yasin menyebut ada juga upaya untuk memecah-belah masyarakat yang dahulu sudah komitmen pada Bhinneka Tunggal Ika. "Masyarakat Indonesia itu beragam, menjadi satu sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Akhir-akhir ini, kata dia, juga berkembang fenomena politik uang dan politik identitas terutama pada proses pemilu. "Politik uang dan politik identitas ini kalau tidak diredam, dapat terus berkembang," katanya.
Baca juga: Rumah Pancasila beri beasiswa pelajar kurang mampu
Menurut Taj Yasin, bangsa Indonesia harus dapat mencegah upaya-upaya untuk "menganggu" Pancasila yang dapat berdampak menjadikan perpecahan di tengah masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan sebagai landasan filosofi negara, berisi nilai-nilai luhur yang menjadi norma bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah lengkap dan sejalan dengan kehidupan bernegara maupun beragama," katanya.
Taj Yasin menegaskan Pancasila bukan berisi nilai-nilai semu, tetapi nilai-nilai luhur yang sudah diterapkan oleh bangsa Indonesia sejak lama.
Putra almarhum KH Maimoen Zubair ini juga menyebut Pancasila adalah fondasi bangsa bagi Indonesia. Ibarat bangunan, kata dia, maka semua bangunan Indonesia fondasinya adalah Pancasila, sehingga Pancasila menjadi sangat prinsip.
Menurut dia, Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter bangsa, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berkualitas. "Oleh karena itu bangsa Indonesia harus bersatu untuk mencegah pihak tertentu yang berupaya mengganggu Pancasila," katanya.
Baca juga: Wapres: Tak perlu rumit maknai Pancasila
Baca juga: Isi kuliah umum, Menhan ajak mahasiswa UNS jaga Pancasila
"Kondisi tersebut dapat dirasakan dengan dimunculkannya ujaran kebencian, fitnah hingga gerakan intoleransi," kata Taj Yasin Maemoen dalam sambutannya pada seminar nasional "Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan" di Auditorium Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Senin.
Taj Yasin menyebut ada juga upaya untuk memecah-belah masyarakat yang dahulu sudah komitmen pada Bhinneka Tunggal Ika. "Masyarakat Indonesia itu beragam, menjadi satu sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Akhir-akhir ini, kata dia, juga berkembang fenomena politik uang dan politik identitas terutama pada proses pemilu. "Politik uang dan politik identitas ini kalau tidak diredam, dapat terus berkembang," katanya.
Baca juga: Rumah Pancasila beri beasiswa pelajar kurang mampu
Menurut Taj Yasin, bangsa Indonesia harus dapat mencegah upaya-upaya untuk "menganggu" Pancasila yang dapat berdampak menjadikan perpecahan di tengah masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan sebagai landasan filosofi negara, berisi nilai-nilai luhur yang menjadi norma bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah lengkap dan sejalan dengan kehidupan bernegara maupun beragama," katanya.
Taj Yasin menegaskan Pancasila bukan berisi nilai-nilai semu, tetapi nilai-nilai luhur yang sudah diterapkan oleh bangsa Indonesia sejak lama.
Putra almarhum KH Maimoen Zubair ini juga menyebut Pancasila adalah fondasi bangsa bagi Indonesia. Ibarat bangunan, kata dia, maka semua bangunan Indonesia fondasinya adalah Pancasila, sehingga Pancasila menjadi sangat prinsip.
Menurut dia, Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter bangsa, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berkualitas. "Oleh karena itu bangsa Indonesia harus bersatu untuk mencegah pihak tertentu yang berupaya mengganggu Pancasila," katanya.
Baca juga: Wapres: Tak perlu rumit maknai Pancasila
Baca juga: Isi kuliah umum, Menhan ajak mahasiswa UNS jaga Pancasila