Pekalongan (ANTARA) - Hasil lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir ini masih fluktuatif dan cenderung turun seiring dengan terjadinya perubahan kondisi cuaca di perairan laut Jawa dan Makasar.
Kepala TPI Kota Pekalongan Muchtar Sanusi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa hasil lelang ikan pada Jumat, hanya mencapai sekitar 20 ton ikan atau setara Rp350 juta atau turun dibanding sebelumnya sebanyak 40 ton ikan atau setara Rp600 juta.
"Kendati demikian, hasil lelang ikan pada hari sebelumnya turun lagi. Kami memperkirakan hasil lelang ikan akan kembali naik setelah sepekan Idul Adha 1440 Hijriah," katanya.
Menurut dia, produksi lelang ikan pada hari berasal dari hasil kapal cakalang sebanyak 13,5 ton ikan dan pasokan bakul ikan asal Juana, Kabupaten Pati sebanyak 6,5 ton ikan.
Baca juga: Bantuan nontunai untuk nelayan Pati Rp1,5 miliar
Produksi ikan yang dilelang di TPI selama Juli 2019, kata dia, memang turun karena pengaruh kondisi cuaca laut yang sedang terjadi ombak besar.
"Produksi lelang ikan selama Juli 2019 hanya mencapai 330 ton ikan atau turun dibanding bulan sebelumnya yang mampu mencapai 1.200 ton ikan," katanya.
Ia mengatakan dengan kondisi ombak besar di laut, para nelayan kesulitan menebar jaring ikan dan hal tersebut juga akan membahayakan keselematan jiwa mereka.
"Oleh karena, aktivitas lelang ikan pada awal pekan pertama Agustus 2019 agak sepi, apalagi menjelang perayaan Idul Adha. Meski lelang ikan masih relatif sepi, kondisi ini tidak berpengaruh besar terhadap harga ikan," katanya.
Ia menambahkan saat ini harga ikan masih stabil seperti lemuru masih sekitar Rp8.000 per kilogram, layang Rp14 ribu hingga Rp15 ribu/ kilogram, dan tongkol Rp18 ribu/ kilogram, dan banyar Rp25 ribu/ kilogram.
Baca juga: Nelayan Demak diingatkan agar tak tangkap rajungan bertelur
Baca juga: Nelayan diimbau gunakan jaket pelampung saat melaut
Kepala TPI Kota Pekalongan Muchtar Sanusi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa hasil lelang ikan pada Jumat, hanya mencapai sekitar 20 ton ikan atau setara Rp350 juta atau turun dibanding sebelumnya sebanyak 40 ton ikan atau setara Rp600 juta.
"Kendati demikian, hasil lelang ikan pada hari sebelumnya turun lagi. Kami memperkirakan hasil lelang ikan akan kembali naik setelah sepekan Idul Adha 1440 Hijriah," katanya.
Menurut dia, produksi lelang ikan pada hari berasal dari hasil kapal cakalang sebanyak 13,5 ton ikan dan pasokan bakul ikan asal Juana, Kabupaten Pati sebanyak 6,5 ton ikan.
Baca juga: Bantuan nontunai untuk nelayan Pati Rp1,5 miliar
Produksi ikan yang dilelang di TPI selama Juli 2019, kata dia, memang turun karena pengaruh kondisi cuaca laut yang sedang terjadi ombak besar.
"Produksi lelang ikan selama Juli 2019 hanya mencapai 330 ton ikan atau turun dibanding bulan sebelumnya yang mampu mencapai 1.200 ton ikan," katanya.
Ia mengatakan dengan kondisi ombak besar di laut, para nelayan kesulitan menebar jaring ikan dan hal tersebut juga akan membahayakan keselematan jiwa mereka.
"Oleh karena, aktivitas lelang ikan pada awal pekan pertama Agustus 2019 agak sepi, apalagi menjelang perayaan Idul Adha. Meski lelang ikan masih relatif sepi, kondisi ini tidak berpengaruh besar terhadap harga ikan," katanya.
Ia menambahkan saat ini harga ikan masih stabil seperti lemuru masih sekitar Rp8.000 per kilogram, layang Rp14 ribu hingga Rp15 ribu/ kilogram, dan tongkol Rp18 ribu/ kilogram, dan banyar Rp25 ribu/ kilogram.
Baca juga: Nelayan Demak diingatkan agar tak tangkap rajungan bertelur
Baca juga: Nelayan diimbau gunakan jaket pelampung saat melaut