Semarang (ANTARA) - Perayaan Hari Jadi Ke-69 Provinsi Jawa Tengah yang diisi serangkaian acara dan kegiatan bakal dipusatkan di Alun-Alun Kabupaten Wonogiri pada 23-25 Agustus 2019.

"Berbagai pergelaran seni dan budaya tradisional, seperti ketoprak dan dolanan zaman dulu, hingga pentas musik modern yang menghadirkan artis Ibu Kota, siap menghibur masyarakat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Senin.

Selain itu, ada festival kopi, minum jamu bersama, serta bermacam produk pertanian, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), karya pelajar dan difabel juga akan dipajang di stan pameran produk unggulan Jateng.

Baca juga: Pemerintah kabupaten/kota di Jateng didorong permudah izin PIRT

Rangkaian perayaan Hari Jadi Ke-69 Provinsi Jateng diawali dengan upacara pembukaan di Alun-alun Wonogiri yang dimeriahkan dengan tarian kolosal "kethek ogleng", kentongan massal, dan kesenian khas lainnya.

Kemudian, dilanjutkan dengan pembukaan pameran produk kriya oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di GOR Giri Mandala.

Pada Rapat Koordinasi Persiapan Pesta Rakyat Jateng 2019, Sekda menyebutkan ada kegiatan bakti sosial, seperti pemugaran rumah tidak layak huni, penjualan bahan pokok dengan harga murah, layanan kesehatan bagi warga tidak mampu, serta kegiatan sosial lain yang mendukung program-program kemasyarakatan.

Masyarakat, lanjut Sekda, juga akan dihibur aksi panggung para pejabat bermain kesenian tradisional ketoprak di halaman pendapa.

Sederet pejabat, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bupati dan wakil bupati se-Solo raya, serta kepala organisasi perangkat daerah Pemprov Jateng dan kabupaten/kota akan beradu akting pada ketoprak eksekutif tersebut.

"Kawasan Alun-alun Kabupaten Wonogiri akan ramai karena ada ketoprak eksekutif dan pentas artis dan band Ibu Kota," ujarnya.

Pada rangkaian acara pada hari ketiga atau penutupan, masyarakat akan dihibur dengan lomba olahraga tradisional yang diikuti oleh para kepala OPD dan lomba yang bertujuan melestarikan permainan tradisional ini, antara lain permainan "gobak sodor", lari bakiak, dan balap karung.
"Masyarakat umum juga dilibatkan dalam rangkaian kegiatan penutupan, yaitu lomba tatah sungging, menggambar, serta ajang karya difabel. Bagi pehobi bersepeda bisa ikut 'fun bike' bersama Gubernur dengan 'doorprize' menarik," katanya. (Kom)

Baca juga: Tingkatkan minat baca, Jateng dorong replikasi perpustakaan inklusi ke daerah lain

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024