Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sepanjang Semester I 2019 mencapai 5,37 persen.

Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Senin, mengatakan bahwa konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga serta konsumsi pemerintah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng.

"Pengeluaran konsumsi yang berkaitan dengan pemilu presiden dan legislatif menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Komponen ekspor dan impor Jawa Tengah pada Semester I 2019 ini, kata dia, mencapai 6,92 persen dan 6,13 persen.

Baca juga: Harga cabai dan biaya pendidikan pemicu inflasi Jateng

Baca juga: Ekspor Jateng anjlok 30,07 persen

Baca juga: Tiket mahal diduga pemicu penurunan penumpang pesawat selama April

Meski demikian, kata dia, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, komponen ekspor dan impor mengalami pelambatan, khususnya di triwulan II 2019.

Ia menyebut situasi ekonomi dunia yang lesu ikut menekan pasar dagang ke luar negeri.

Ekonomi Jawa Tengah selama Triwulan II 2019, menurut dia, tumbuh sebesar 5,62 persen.

Produk domestik regional bruto Jawa Tengah atas harga berlaku pada semester II 2019 tercatat mencapai Rp339.791,18 miliar.

Pelaksanaan pemilu serta Ramadan, menurut Sentot Bangun, menjadi salah satu pemicu tinggi pertumbuhan ekonomi.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024