Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat nilai ekspor Jawa Tengah selama Juni 2019 mengalami penurunan tajam sebesar 30,07 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Juni mencapai 496,77 juta dolar AS, turun dari 777,06 juta dolar AS pada Mei," kata Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah.

Kontribusi ekspor ke tiga negara tersebut, lanjut dia, mencapai 53 persen dari total nilai ekspor provinsi ini.

Baca juga: Barata ekspor komponen turbin ke Australia

Sementara nilai impor Jawa Tengah selama Juni 2019, kata dia, mencapai 810,4 juta dolar AS.

Dengan kondisiri tersebut, ia menjelaskan Jawa Tengah mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 313,63 juta dolar AS.

Ia mengatakan neraca perdagangan yang terus defisit dikhawatirkan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

"Impor merupakan komponen negatif yang menyebabkan pengurangan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Baca juga: Meningkat, ekspor mebel Soloraya tak terpengaruh perang dagang
Baca juga: Setelah investasi Rp2 triliun, Dongfeng jajaki ekspor Super Cab

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024