Jakarta (ANTARA) - PT Barata Indonesia (Persero) melakukan ekspor komponen turbin pembangkit listrik yang diproduksi oleh pabrik komponen turbin, Divisi Pembangkit, PT Barata Indonesia, Cilegon menuju ke Australia.
Produk yang diekspor kali ini adalah low pressure inner casing (LPIC) 1x1.105 MW ke Australia, pada Selasa, berdasarkan informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Nantinya komponen pembangkit listrik buatan anak negeri ini akan digunakan untuk upgrading capacity pembangkit listrik AGL Energy kapasitas 2.210 MW (2x1.105 MW) . Pembangkit Listrik ini menyumbang sekitar 30 persen pasokan kebutuhan listrik di Victoria, Australia.
Barata Indonesia melakukan pekerjaan fabrikasi, machining, hingga assembling Turbin .
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan bahwa ekspor komponen pembangkit listrik oleh Barata Indonesia akan terus ditingkatkan sebagai upaya dalam memperkuat posisi perseroan di bidang ekspor selain produk ekspor lainnya seperti komponen kereta api (Bogie ) yang saat ini rutin diekspor ke Meksiko dan Kanada .
"Saya berharap Pabrik Komponen Turbin ini bisa melakukan hal yang sama dan menjadi salah satu tulang punggung ekspor produk yang dilakukan oleh Barata Indonesia," ujar Dady panggilan akrab Oksalidady Arifin.
Selain melakukan ekspor LPIC, Barata Indonesia juga melakukan ekspor komponen pembangkit listrik lain yakni condenser ke Rusia. Barata Indonesia mengerjakan condenser milik Nizhnekamskneftekhim (member of TAIF Group).
Proyek ini juga sudah dikerjakan oleh Barata Indonesia sejak September tahun lalu.
Sebelum melakukan ekspor ke Australia dan Rusia, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor komponen pembangkit listrik, ke berbagai negara, seperti condenser dan LP outer casing (Brasil , Argentina dan Pakistan), Komponen Blade Ring ( Panama, Argentina, Brazil dan Pakistan ), inner casting (Bangladesh) Serta combustion chamber (Taiwan).
Produk yang diekspor kali ini adalah low pressure inner casing (LPIC) 1x1.105 MW ke Australia, pada Selasa, berdasarkan informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Nantinya komponen pembangkit listrik buatan anak negeri ini akan digunakan untuk upgrading capacity pembangkit listrik AGL Energy kapasitas 2.210 MW (2x1.105 MW) . Pembangkit Listrik ini menyumbang sekitar 30 persen pasokan kebutuhan listrik di Victoria, Australia.
Barata Indonesia melakukan pekerjaan fabrikasi, machining, hingga assembling Turbin .
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan bahwa ekspor komponen pembangkit listrik oleh Barata Indonesia akan terus ditingkatkan sebagai upaya dalam memperkuat posisi perseroan di bidang ekspor selain produk ekspor lainnya seperti komponen kereta api (Bogie ) yang saat ini rutin diekspor ke Meksiko dan Kanada .
"Saya berharap Pabrik Komponen Turbin ini bisa melakukan hal yang sama dan menjadi salah satu tulang punggung ekspor produk yang dilakukan oleh Barata Indonesia," ujar Dady panggilan akrab Oksalidady Arifin.
Selain melakukan ekspor LPIC, Barata Indonesia juga melakukan ekspor komponen pembangkit listrik lain yakni condenser ke Rusia. Barata Indonesia mengerjakan condenser milik Nizhnekamskneftekhim (member of TAIF Group).
Proyek ini juga sudah dikerjakan oleh Barata Indonesia sejak September tahun lalu.
Sebelum melakukan ekspor ke Australia dan Rusia, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor komponen pembangkit listrik, ke berbagai negara, seperti condenser dan LP outer casing (Brasil , Argentina dan Pakistan), Komponen Blade Ring ( Panama, Argentina, Brazil dan Pakistan ), inner casting (Bangladesh) Serta combustion chamber (Taiwan).