Semarang (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah mengakui peran Duta GenRe dari tahun ke tahun memberikan dampak positif terhadap penurunan jumlah perkawinan dini di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Wagino di sela acara Grand Final Duta GenRe 2019 di salah satu hotel di Semarang, Kamis.
"Mereka terjun ke masyarakat dan memberikan literasi di wilayahnya masing-masing. Mereka memiliki pengetahuan yang luar biasa dan biasanya sesama remaja akan lebih mudah didengarkan. Para Duta GenRe diharapkan juga menjadi role model bagi remaja sebaya mereka," kata Wagino.
Duta GenRe 2019 merupakan pemilihan yang kesembilan dan dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi, dan Nasional.
Sejumlah persyaratan ketat diberlakukan panitia untuk menjaga kualitas pemilihan Duta GenRe di antaranya, bagi mereka yang masih terikat menjadi duta bagi ajang lain, tidak diperkenankan mengikuti pemilihan dan bagi yang terpilih, tidak diperbolehkan menjabat duta gelaran lain.
Syarat lainnya adalah mereka telah mengikuti pelatihan pendidik sebaya atau konselor sebaya baik di tingkat kab/kota maupun provinsi.
Para kontestan pun diwajibkan membawa media KIE rancangan mereka sendiri tentang pendewasaan usia pernikahan, anti narkoba, dan lainnya.
"Remaja yang teredukasi dengan baik mampu merencanakan hidupnya mulai dari kapan menikah, memiliki keturunan, sampai merencanakan berapa jumlah anak sekaligus mempersiapkan pendidikan si anak kelak. Para Duta GenRe memiliki tugas memberi pencerahan pada teman sebayanya," katanya.
Duta GenRe Putri 2018 Valen Hadi Putri dari Banyumas mengakui selama menjadi duta genre, dirinya membawa nama baik BKKBN.
"Kami ada program GenRe Mengabdi dan berlangsung di Kabupaten Grobogan karena daerah tersebut angka pernikahan dini masih tinggi," kata Valen.
Masih tingginya angka pernikahan usia dini di beberapa daerah di Jateng menjadi salah satu isu yang dijadikan topik pada Pemilihan Duta GenRe tahun 2019 dan terpilih Duta GenRe Putri Pingkan Saktiani dari Salatiga, sedangkan Duta GenRe Putra terpilih Arifin Putra dari Pemalang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Wagino di sela acara Grand Final Duta GenRe 2019 di salah satu hotel di Semarang, Kamis.
"Mereka terjun ke masyarakat dan memberikan literasi di wilayahnya masing-masing. Mereka memiliki pengetahuan yang luar biasa dan biasanya sesama remaja akan lebih mudah didengarkan. Para Duta GenRe diharapkan juga menjadi role model bagi remaja sebaya mereka," kata Wagino.
Duta GenRe 2019 merupakan pemilihan yang kesembilan dan dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi, dan Nasional.
Sejumlah persyaratan ketat diberlakukan panitia untuk menjaga kualitas pemilihan Duta GenRe di antaranya, bagi mereka yang masih terikat menjadi duta bagi ajang lain, tidak diperkenankan mengikuti pemilihan dan bagi yang terpilih, tidak diperbolehkan menjabat duta gelaran lain.
Syarat lainnya adalah mereka telah mengikuti pelatihan pendidik sebaya atau konselor sebaya baik di tingkat kab/kota maupun provinsi.
Para kontestan pun diwajibkan membawa media KIE rancangan mereka sendiri tentang pendewasaan usia pernikahan, anti narkoba, dan lainnya.
"Remaja yang teredukasi dengan baik mampu merencanakan hidupnya mulai dari kapan menikah, memiliki keturunan, sampai merencanakan berapa jumlah anak sekaligus mempersiapkan pendidikan si anak kelak. Para Duta GenRe memiliki tugas memberi pencerahan pada teman sebayanya," katanya.
Duta GenRe Putri 2018 Valen Hadi Putri dari Banyumas mengakui selama menjadi duta genre, dirinya membawa nama baik BKKBN.
"Kami ada program GenRe Mengabdi dan berlangsung di Kabupaten Grobogan karena daerah tersebut angka pernikahan dini masih tinggi," kata Valen.
Masih tingginya angka pernikahan usia dini di beberapa daerah di Jateng menjadi salah satu isu yang dijadikan topik pada Pemilihan Duta GenRe tahun 2019 dan terpilih Duta GenRe Putri Pingkan Saktiani dari Salatiga, sedangkan Duta GenRe Putra terpilih Arifin Putra dari Pemalang.