Boyolali (ANTARA) - Polres Boyolali menyiapkan pasukannya untuk mengawal dan mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2019 yang bakal digelar pada 29 Juni mendatang.

Pada persiapan pengamanan Pilkades serentak tersebut, Pemerintah Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Polres didukung TNI, instansi terkait dan ormas melakukan apel gelar pasukan yang dilaksanakan di alun-alun kidul kompleks perkantoran kabupaten setempat, Kamis.

Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat yang ditunjuk mengecek kesiapan seluruh personel pengamanan menjelang pilkades serentak dengan didampingi oleh Kepala Polres setempat AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, melakukan pemeriksaan pasukan.

M. Said Hidayat berharap pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Boyolali dapat berjalan lancar dan aman sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah dalam memimpin desanya.

"Pelaksanaan pilkades ini, semoga dapat terpilih kepala desa yang benar benar dapat mewujudkan pembangunan di pedesaan," kata M Said.

Sehingga, kata M Said, langkah maju Kabupaten Boyolali dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, baik yang tujuannya memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Baca juga: Lolos administrasi, 627 calon ditetapkan kandidat pilkades serentak Boyolali

Menurut Kapolres AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, pengamanan pilkades serentak akan melibatkan anggotanya dengan bantuan personel dari Kodim 0724/Boyolali serta dari Perlindungan Masyarakat (Linmas).

"Polres Boyolali akan menurunkan sebanyak 835 personel. Kami juga didukung dari Polda Jateng, dan Polres jajaran daerah lain sebanyak 600 personel, sehingga khusus kepolisian totalnya 1.435 personel. Dan, ditambah 500 personel dari Kodim 0724 yang siap untuk mengamankan jalannya pilkades serentak di Boyolali," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan menambahkan beberapa personel di desa-desa yang dianggap rawan tindak kerusuhan saat pilkades. Desa yang masuk kategori aman diturunkan dua personel kepolisian dibantu seorang anggota TNI dan Linmas.

"Desa masuk kategori rawan, akan dikerahkan 10 anggota Polri, dua orang TNI serta beberapa personil Linmas," katanya.

Menurut Kapolres, desa yang masuk kategori rawan, artinya daerah yang diindikasi rawan bentrok antar kedua pendukung dalam pilkades. Pihaknya secara keseluruhan sudah mengadakan imbauan dan pertemuan kepada masyarakat. Pihaknya berharap untuk masyarakat dan para calon untuk menerima hasil apa pun yang terjadi.

Sebelumnya, sebanyak 627 peserta lolos administrasi dan ditetapkan sebagai calon kepala desa dalam Pemilihan Kades (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang digelar pada 29 Juni mendatang. Pelaksanaan Pilkades serentak di 229 desa dengan menggunakan dua metode berbeda yakni dengan sistem elektronik e-voting dan konvensional dengan mencoblos secara manual. Namun, satu desa ada suatu hal permasalahan sehingga akhirnya jadwal pelaksanaannya diundur.

Baca juga: Ratusan desa di Boyolali bakal Pilkades serentak
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024