Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas seiring dengan kenaikan tarif tiket pesawat terbang sejak sebelum Lebaran 2019.

"Apalagi pada tahun ini terjadi penurunan anggaran untuk perjalanan dinas dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta Yosca Herman Soedrajad di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Berdasarkan data, kata dia, pada tahun lalu anggaran perjalanan dinas dalam satu tahun Rp34 miliar, sedangkan pada tahun ini turun menjadi Rp24,1 miliar.

Meski ada kenaikan tarif tiket pesawat terbang, pihaknya tidak berencana menambah anggaran perjalanan dinas pada anggaran perubahan mengingat sebagian anggaran yang dimiliki untuk sektor infrastruktur.

Untuk langkah efisiensi tersebut, katanya, melalui pengurangan jumlah aparatur yang berangkat melakukan perjalanan dinas.

Dengan demikian, kata dia, beban keuangan bisa diminimalisasi.

Baca juga: Menhub sebut tidak temukan pelanggaran tarif batas atas Garuda dan Batik

Pihaknya juga memprioritaskan aparatur sipil negara (ASN) dengan eselon yang lebih rendah untuk penugasan perjalanan dinas.

"Dengan begitu kan fasilitas akomodasinya juga lebih rendah," katanya.

Mengenai kemungkinan pembatalan beberapa perjalanan dinas, ujar dia, sejauh ini tidak direncanakan oleh Pemkot Surakarta mengingat perjalanan dinas sudah masuk dalam rencana kerja.

"Meski demikian, proses administrasi untuk melakukan perjalanan dinas juga memerlukan izin langsung dari Wali Kota. Bagaimana pun juga tingginya tarif tiket pesawat menjadikan perjalanan dinas harus dipantau secara khusus," katanya.

Baca juga: Asita: Efisiensi perjalanan dinas pengaruhi pariwisata
Baca juga: Pemerintah Lakukan Penghematan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024