Purwokerto (ANTARA) - Sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat, mengikuti kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) 2019 yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Minggu.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Java Heritage, Purwokerto, dengan tema "Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0" itu menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi, dan ahli industri kreatif digital Tanah Air, antara lain Soesapto Joeni Hantoro (Game & App Developer - SHiDeC, LINE, API Expert) yang menjadi pembicara kunci, serta Irsan Saputra (IBM) dan Grace Monika Ramli (Chief Legal Officer - PT Legal Tekno Digital, Kontrak Hukum) yang mengisi sesi "Industry Talkshow".
Sementara dalam sesi aplikasi diisi oleh sejumlah pakar, antara lain Nurendrantoro (CTO - Wowbid), Nur Rohman (Head of Reviewer - Dicoding Indonesia), Sidiq Permana (Chief Innovation Officer and Google Developer Expert for Android - Nusantara Beta Studio) dan Najib Abdillah (External Code Reviewer Dicoding Indonesia).
Para pengembang lokal juga mengikuti sesi game (permainan) yang diisi oleh Frida Dwi Iswantoro (Intel Game/VR Innovator, AGI), Aflacha Imadida Rachmata (Game Developer), Agil Julio (Game Engineer - Dicoding Indonesia), dan Gathot Fajar Suryantoro (CEO, Game Developer - Creacle Studio).
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari mengatakan Bekraf Developer Day merupakan program unggulan yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan gim.
"Bekraf Developer Day ini menjadi ajang berkumpulnya para developer. Bekraf selalu menangani dari hulu ke hilir salah satunya untuk industri aplikasi dan gim. Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memunculkan talenta-talenta baru yang dapat mengangkat kearifan lokal di Purwokerto dan sekitarnya, serta memberikan solusi melalui teknologi," katanya.
Hari mengatakan Bekraf bertugas membangun ekosistem ekonomi kreatif di mana industri aplikasi dan gim adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas.
Oleh karena itu, kata dia, Bekraf berkomitmen membantu mengembangkan talenta pengembang lokal melalui Bekraf Developer Day Purwokerto 2019.
Menurut dia, Bekraf Developer Day 2019 yang digelar di Purwokerto tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, juga dari Tasikmalaya, Semarang, dan Yogyakarta.
"Purwokerto merupakan kota keempat penyelenggaraan Bekraf Developer Day 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, dan Mataram," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan apresiasi atas kehadiran sejumlah usaha rintisan (startup) baru di Kabupaten Banyumas, salah satunya yang mengembangkan aplikasi Becer (belanja.).
"Itu (aplikasi'Becer) juga harus sukses begitu muncul," katanya saat memberi sambutan dalam pembukaan Bekraf Developer Day Purwokerto 2019. Ia mengharapkan pengembang aplikasi Becer dapat mengembangkannya secara serius.
Lebih lanjut, dia mengatakan ke depan, mau atau tidak mau pada era digitalisasi, siapa yang tidak mengerti, tidak menggeluti, tidak menjalankan, dan tidak mengimplementasikan teknologi digital, maka yang bersangkutan pasti akan ketinggalan dan tergilas oleh sejarah.
"Oleh sebab itu, kalian harus tetap belajar, apa saja, nanti kalian akan menemukannya, bahwa keberhasilan itu tidak dapat seketika, masalah itu akan banyak sekali di depannya. Tapi jangan kemudian begitu terbentur masalah (terus) berhenti, cari solusi terus," ujar katanya Achmad Husein.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Java Heritage, Purwokerto, dengan tema "Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0" itu menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi, dan ahli industri kreatif digital Tanah Air, antara lain Soesapto Joeni Hantoro (Game & App Developer - SHiDeC, LINE, API Expert) yang menjadi pembicara kunci, serta Irsan Saputra (IBM) dan Grace Monika Ramli (Chief Legal Officer - PT Legal Tekno Digital, Kontrak Hukum) yang mengisi sesi "Industry Talkshow".
Sementara dalam sesi aplikasi diisi oleh sejumlah pakar, antara lain Nurendrantoro (CTO - Wowbid), Nur Rohman (Head of Reviewer - Dicoding Indonesia), Sidiq Permana (Chief Innovation Officer and Google Developer Expert for Android - Nusantara Beta Studio) dan Najib Abdillah (External Code Reviewer Dicoding Indonesia).
Para pengembang lokal juga mengikuti sesi game (permainan) yang diisi oleh Frida Dwi Iswantoro (Intel Game/VR Innovator, AGI), Aflacha Imadida Rachmata (Game Developer), Agil Julio (Game Engineer - Dicoding Indonesia), dan Gathot Fajar Suryantoro (CEO, Game Developer - Creacle Studio).
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari mengatakan Bekraf Developer Day merupakan program unggulan yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan gim.
"Bekraf Developer Day ini menjadi ajang berkumpulnya para developer. Bekraf selalu menangani dari hulu ke hilir salah satunya untuk industri aplikasi dan gim. Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memunculkan talenta-talenta baru yang dapat mengangkat kearifan lokal di Purwokerto dan sekitarnya, serta memberikan solusi melalui teknologi," katanya.
Hari mengatakan Bekraf bertugas membangun ekosistem ekonomi kreatif di mana industri aplikasi dan gim adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas.
Oleh karena itu, kata dia, Bekraf berkomitmen membantu mengembangkan talenta pengembang lokal melalui Bekraf Developer Day Purwokerto 2019.
Menurut dia, Bekraf Developer Day 2019 yang digelar di Purwokerto tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, juga dari Tasikmalaya, Semarang, dan Yogyakarta.
"Purwokerto merupakan kota keempat penyelenggaraan Bekraf Developer Day 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, dan Mataram," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan apresiasi atas kehadiran sejumlah usaha rintisan (startup) baru di Kabupaten Banyumas, salah satunya yang mengembangkan aplikasi Becer (belanja.).
"Itu (aplikasi'Becer) juga harus sukses begitu muncul," katanya saat memberi sambutan dalam pembukaan Bekraf Developer Day Purwokerto 2019. Ia mengharapkan pengembang aplikasi Becer dapat mengembangkannya secara serius.
Lebih lanjut, dia mengatakan ke depan, mau atau tidak mau pada era digitalisasi, siapa yang tidak mengerti, tidak menggeluti, tidak menjalankan, dan tidak mengimplementasikan teknologi digital, maka yang bersangkutan pasti akan ketinggalan dan tergilas oleh sejarah.
"Oleh sebab itu, kalian harus tetap belajar, apa saja, nanti kalian akan menemukannya, bahwa keberhasilan itu tidak dapat seketika, masalah itu akan banyak sekali di depannya. Tapi jangan kemudian begitu terbentur masalah (terus) berhenti, cari solusi terus," ujar katanya Achmad Husein.