Sukoharjo (ANTARA) - Mantan striker Persis Solo Ferryanto Eko Saputro (34) yang dilaporkan tergulung ombak di Pantai Baru Bantul dan hingga Kamis (20/6) malam belum ditemukan, semasa aktif menjadi idola fans klub ini.
"Ferryanto saat masih memperkuat Persis Solo selalu menjadi idola penonton karena dia selalu dapat mencetak gol setiap pertandingan timnya," kata mantan Pelatih Persis Solo Sukisno, Kamis.
Menurut Sukisno, dirinya sempat dipercaya melatih Persis Solo pada periode 2006 dan 2007, dan Ferryanto ketika itu juga dipercaya menjadi kapten tim Persis Solo.
"Ferry sering menjadi andalan tim. Karena, setiap pertandingan Persis dia sering mencetak gol ke gawang lawan. Hal ini yang menjadi penonton mengidolakan dia," kata Sukisno.
Ferry, kata dia, di depan gawang lawan bisa bermain tenang mengontrol bola. Dia meski banyak dijaga pemain belakang lawan, setiap ada kesempatan bisa mencetak gol untuk timnya
Ipung Suparno, paman Ferryanto, mengatakan Ferry mengawali karier sepak bola dari Persis junior pada musim kompetisi 2001-2002 hingga dapat menembus tim utama pada musim 2003-2004.
Ferry sempat meninggalkan Persis dan bergabung dengan beberapa klub lainnya, seperti Persebi Boyolali, Persiharjo Sukoharjo, PS Palembang, Persibat Batang, dan PSS Sleman, dan akhirnya kembali memperkuat Persis Solo.
Ferry pada 2016 memutuskan pensiun saat usia 31 tahun. Setelah tidak bermain sepak bola, Ferry mengelola usaha gorden milik orang tuanya di rumah.
Mantan striker Persis Solo, Ferryanto Eko Saputra (34) bersama putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri (7) dikabarkan hilang tergulung ombang di Pantai Baru Bantul, Kamis.
Menurut Ipung, pemain sepak bola kebanggaan warga Solo tersebut tergulung ombak saat pergi wisata bersama keluarganya di Pantai Baru Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta, pukul 08.15 WIB. Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan pencarian korban.
Baca juga: Persis Solo jadikan Madiun sebagai "home base"
Baca juga: Tim Persis diluncurkan ikuti kompetisi Liga 2
"Ferryanto saat masih memperkuat Persis Solo selalu menjadi idola penonton karena dia selalu dapat mencetak gol setiap pertandingan timnya," kata mantan Pelatih Persis Solo Sukisno, Kamis.
Menurut Sukisno, dirinya sempat dipercaya melatih Persis Solo pada periode 2006 dan 2007, dan Ferryanto ketika itu juga dipercaya menjadi kapten tim Persis Solo.
"Ferry sering menjadi andalan tim. Karena, setiap pertandingan Persis dia sering mencetak gol ke gawang lawan. Hal ini yang menjadi penonton mengidolakan dia," kata Sukisno.
Ferry, kata dia, di depan gawang lawan bisa bermain tenang mengontrol bola. Dia meski banyak dijaga pemain belakang lawan, setiap ada kesempatan bisa mencetak gol untuk timnya
Ipung Suparno, paman Ferryanto, mengatakan Ferry mengawali karier sepak bola dari Persis junior pada musim kompetisi 2001-2002 hingga dapat menembus tim utama pada musim 2003-2004.
Ferry sempat meninggalkan Persis dan bergabung dengan beberapa klub lainnya, seperti Persebi Boyolali, Persiharjo Sukoharjo, PS Palembang, Persibat Batang, dan PSS Sleman, dan akhirnya kembali memperkuat Persis Solo.
Ferry pada 2016 memutuskan pensiun saat usia 31 tahun. Setelah tidak bermain sepak bola, Ferry mengelola usaha gorden milik orang tuanya di rumah.
Mantan striker Persis Solo, Ferryanto Eko Saputra (34) bersama putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri (7) dikabarkan hilang tergulung ombang di Pantai Baru Bantul, Kamis.
Menurut Ipung, pemain sepak bola kebanggaan warga Solo tersebut tergulung ombak saat pergi wisata bersama keluarganya di Pantai Baru Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta, pukul 08.15 WIB. Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan pencarian korban.
Baca juga: Persis Solo jadikan Madiun sebagai "home base"
Baca juga: Tim Persis diluncurkan ikuti kompetisi Liga 2