Magelang (ANTARA) - Honorarium guru tidak tetap (GTT) di Kota Magelang telah sesuai dengan standar upah minimum regional (UMR) daerah itu, sekitar Rp1,7 juta per bulan.
"Dua tahun ini saya tahu persis, para guru honorer yang tadinya dapat honor pas-pasan, ada yang Rp300.000, Rp400.000, Rp600.000, 'nek bejo' (kalau beruntung, red) Rp800.000. Kemudian saya usulkan, sekarang jadi sesuai UMR Rp1,7 juta," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di sela acara Halalbihalal Guru dan Karyawan PAUD-SMA se-Kota Magelang di GOR Samapta Kota Magelang, Rabu.
Kebijakan Pemkot Magelang itu merupakan apresiasi kepada mereka karena telah bekerja dengan saksama dalam mencerdaskan anak bangsa di daerah setempat.
Ia mengatakan dalam setahun Pemkot Magelang mengeluarkan anggaran sekitar Rp3 miliar sebagai penghargaan kepada guru-guru honorer, terutama Sekolah Dasar.
Ia berpesan kepada mereka agar terus bersemangat dan berkomitmen membawa anak-anak menuju kebaikan.
"Seluruh guru telah berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa. Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih, di manapun bertugas. Terus semangat membawa anak-anak menuju kebaikan. Anak ini masa depan, kita siapkan generasi yang super," tuturnya.
Baca juga: 5.863 siswa SD dan SMP Kota Magelang terima seragam gratis
Hampir setiap Senin, dirinya secara acak datang ke sekolah-sekolah untuk menjadi pembina upacara. Hal itu dilakukan sejak ia menjabat sebagai wali kota periode lalu.
Sigit menyatakan ingin melihat langsung kegiatan belajar mengajar, termasuk kinerja para guru di lapangan.
"Alhamdulillah sejauh ini sudah baik. Mereka berkomitmen dalam mendidik anak-anak," katanya.
Ia menjelaskan komitmen para guru tersebut sejalan dengan visi Kota Magelang sebagai kota jasa yang modern dan cerdas, dilandasi masyarakat sejahtera dan religius.
Sektor pendidikan merupakan salah satu ujung bidang jasa/pelayanan yang menjadi andalan Kota Magelang.
Sejauh ini, katanya, telah banyak institusi pendidikan di "Kota Sejuta Bunga" itu yang mampu berprestasi dan menciptakan generasi penerus dengan kapabilitas dan kredibilitas tinggi. (hms)
Baca juga: Kota Magelang Terapkan Lima Hari Sekolah
"Dua tahun ini saya tahu persis, para guru honorer yang tadinya dapat honor pas-pasan, ada yang Rp300.000, Rp400.000, Rp600.000, 'nek bejo' (kalau beruntung, red) Rp800.000. Kemudian saya usulkan, sekarang jadi sesuai UMR Rp1,7 juta," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di sela acara Halalbihalal Guru dan Karyawan PAUD-SMA se-Kota Magelang di GOR Samapta Kota Magelang, Rabu.
Kebijakan Pemkot Magelang itu merupakan apresiasi kepada mereka karena telah bekerja dengan saksama dalam mencerdaskan anak bangsa di daerah setempat.
Ia mengatakan dalam setahun Pemkot Magelang mengeluarkan anggaran sekitar Rp3 miliar sebagai penghargaan kepada guru-guru honorer, terutama Sekolah Dasar.
Ia berpesan kepada mereka agar terus bersemangat dan berkomitmen membawa anak-anak menuju kebaikan.
"Seluruh guru telah berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa. Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih, di manapun bertugas. Terus semangat membawa anak-anak menuju kebaikan. Anak ini masa depan, kita siapkan generasi yang super," tuturnya.
Baca juga: 5.863 siswa SD dan SMP Kota Magelang terima seragam gratis
Hampir setiap Senin, dirinya secara acak datang ke sekolah-sekolah untuk menjadi pembina upacara. Hal itu dilakukan sejak ia menjabat sebagai wali kota periode lalu.
Sigit menyatakan ingin melihat langsung kegiatan belajar mengajar, termasuk kinerja para guru di lapangan.
"Alhamdulillah sejauh ini sudah baik. Mereka berkomitmen dalam mendidik anak-anak," katanya.
Ia menjelaskan komitmen para guru tersebut sejalan dengan visi Kota Magelang sebagai kota jasa yang modern dan cerdas, dilandasi masyarakat sejahtera dan religius.
Sektor pendidikan merupakan salah satu ujung bidang jasa/pelayanan yang menjadi andalan Kota Magelang.
Sejauh ini, katanya, telah banyak institusi pendidikan di "Kota Sejuta Bunga" itu yang mampu berprestasi dan menciptakan generasi penerus dengan kapabilitas dan kredibilitas tinggi. (hms)
Baca juga: Kota Magelang Terapkan Lima Hari Sekolah