Magelang (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang (YoMa) menerima bantuan 700 bibit itik dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, Rabu (1/5).

Bibit sebanyak itu akan dipelihara untuk dijadikan itik petelur konsumsi day one duck (DOD)., Adapun DOD yang diperbantukan berjenis Mojosari Alabio (MA) yang sudah terseleksi sebagai bibit itik berkualitas unggul.

"Alhamdulillah, Polbangtan YoMa menerima bantuan 700 ekor DOD master MA dari Balitnak Bogor untuk dijadikan itik petelur konsumsi. Semoga amanah dari Balitnak dapat kami budi dayakan dengan baik dan dapat menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa untuk pemeliharaan itik berjenis MA berkualitas unggul ini," kata Nur Prabewi, S.Pt, MP, dosen Produksi Ternak Unggas.

Itik MA merupakan persilangan alabio dan itik mojosari terpilih. Parent stock-nya berasal dari itik Mojosari dan alabio yang telah diseleksi selama lima generasi sejak 2000, ujar Dr. L. Hardi Prasetyo, peneliti itik ratu dari Balitnak. 

Dalam 1 populasi ada kemungkinan 22-53 persen di antaranya berproduksi rendah. Oleh sebab itu, seleksi dilakukan agar itik yang dijadikan indukan memiliki gen penghasil telur dengan produktivitas tinggi.

Dengan sifat-sifat unggul yang diturunkan induknya, wajar jika itik MA bisa menghasilkan lebih banyak telur. 

Produktivitasnya pun cukup seragam. Pada puncak produksi, pada minggu ke-16, itik yang bertelur mencapai 93,7 persen. 

Selain itu, itik MA mulai bertelur pada umur 4,5-5 bulan, lebih cepat 2 minggu dibanding alabio dan 3 minggu dibanding Mojosari. 

Semua keunggulan itu terjadi jika itik yang disilangkan adalah jantan Mojosari dan betina alabio. 

ciri-ciri bibit itik MA berkualitas adalah memiliki bobot sekitar 38-40 gram, kedua mata terbuka, memiliki bulu yang bagus dan kering, kakinya tidak cacat, duburnya bersih, pusarnya kering, dan bibit bergerak lincah.

 

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024