Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera melelang pekerjaan pembangunan Taman Bojana yang merupakan pusat kuliner di jantung kota untuk dikembangkan menjadi pusat kuliner khas Kudus yang lebih baik dan modern.
"Karena penyusunan detail engineering design (DED) atau bestek gambar kerja detail sudah dilakukan tentunya akan diselaraskan dengan keinginan Pemda Kudus," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil di Kudus, Jumat.
Sementara lelangnya, kata dia, ditargetkan setelah Lebaran 2019 atau bulan Juni 2019 bisa mulai ditawarkan kepada investor.
Ia berharap pada tahun 2020 sudah bisa dibangun sehingga masyarakat luar kota yang singgah ke Kudus bisa menikmati kuliner khas Kudus dengan fasilitas bangunan yang lebih baik.
Jika sudah ada pemenang lelangnya, maka pedagang yang sebelumnya menempati Taman Bojana akan dipindah sementara di Kompleks GOR Wergu Kudus.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono membenarkan DED Taman Bojana memang sudah dibuat sebelumnya.
"Hanya saja, DED tersebut dibuat pada era pemerintahan sebelumnya. Jika pemerintahan yang sekarang menginginkan ada perubahan tentunya akan dilakukan," ujarnya.
Adapun nilai investasi yang dibutuhkan pihak ketiga untuk membangunn gedung berlantai empat tersebut, berkisar Rp78 miliar.
Sementara hasil penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), disebutkan nilai wajar objek bangun guna serah Taman Bojana dengan luas 3.300 meter persegi tersebut mencapai Rp27,273 miliar.
Adapun besaran persentase tahunan yang dinilai oleh oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJJP) Anas Karim Rivai dan rekan, disebutkan sebesar 0,55 persen.
Nantinya, Pemkab Kudus juga akan mendapatkan bagian 10 persen dari fisik BGS Taman Bojana untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan.
Kondisi Taman Bojana saat ini yang dibangun tahun 1996 itu, dinilai perlu perbaikan karena usia bangunan yang cukup tua.
Pembangunan gedung tersebut, mempertimbangkan sempitnya ketersediaan lahan parkir di wilayah perkotaan.
Meskipun desainnya direncanakan berlantai, prioritas tetap digunakan untuk usaha kuliner, karena selama ini keberadaan Taman Bojana tersebut memang untuk memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kuliner khas Kudus.
Selain untuk kuliner dan toko elektronik, di gedung tersebut juga akan tersedia tempat penginapan dan parkir kendaraan yang memadai.
Dari luas lahan Taman Bojana sekitar 3.300 meter persegi tersebut, saat ini terdapat 129 kios yang ditempati para pedagang kuliner maupun alat telekomunikasi, kosmetik, kaos, serta cenderamata.
"Karena penyusunan detail engineering design (DED) atau bestek gambar kerja detail sudah dilakukan tentunya akan diselaraskan dengan keinginan Pemda Kudus," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil di Kudus, Jumat.
Sementara lelangnya, kata dia, ditargetkan setelah Lebaran 2019 atau bulan Juni 2019 bisa mulai ditawarkan kepada investor.
Ia berharap pada tahun 2020 sudah bisa dibangun sehingga masyarakat luar kota yang singgah ke Kudus bisa menikmati kuliner khas Kudus dengan fasilitas bangunan yang lebih baik.
Jika sudah ada pemenang lelangnya, maka pedagang yang sebelumnya menempati Taman Bojana akan dipindah sementara di Kompleks GOR Wergu Kudus.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono membenarkan DED Taman Bojana memang sudah dibuat sebelumnya.
"Hanya saja, DED tersebut dibuat pada era pemerintahan sebelumnya. Jika pemerintahan yang sekarang menginginkan ada perubahan tentunya akan dilakukan," ujarnya.
Adapun nilai investasi yang dibutuhkan pihak ketiga untuk membangunn gedung berlantai empat tersebut, berkisar Rp78 miliar.
Sementara hasil penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), disebutkan nilai wajar objek bangun guna serah Taman Bojana dengan luas 3.300 meter persegi tersebut mencapai Rp27,273 miliar.
Adapun besaran persentase tahunan yang dinilai oleh oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJJP) Anas Karim Rivai dan rekan, disebutkan sebesar 0,55 persen.
Nantinya, Pemkab Kudus juga akan mendapatkan bagian 10 persen dari fisik BGS Taman Bojana untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan.
Kondisi Taman Bojana saat ini yang dibangun tahun 1996 itu, dinilai perlu perbaikan karena usia bangunan yang cukup tua.
Pembangunan gedung tersebut, mempertimbangkan sempitnya ketersediaan lahan parkir di wilayah perkotaan.
Meskipun desainnya direncanakan berlantai, prioritas tetap digunakan untuk usaha kuliner, karena selama ini keberadaan Taman Bojana tersebut memang untuk memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kuliner khas Kudus.
Selain untuk kuliner dan toko elektronik, di gedung tersebut juga akan tersedia tempat penginapan dan parkir kendaraan yang memadai.
Dari luas lahan Taman Bojana sekitar 3.300 meter persegi tersebut, saat ini terdapat 129 kios yang ditempati para pedagang kuliner maupun alat telekomunikasi, kosmetik, kaos, serta cenderamata.