Semarang (ANTARA) - Industri aspal hotmix di bawah naungan PT Liman Jaya Transmix di Purwosari, Pasuruan telah dialiri gas bumi PGN setelah disepakati berlangganan gas dengan skema sharing investasi.

Sharing investasi berupa PT Liman Jaya Transmix mengeluarkan nilai investasi Rp1 miliar untuk pembangunan infrastruktur gas yang telah dimulai sejak Agustus 2018 dan dilanjutkan dengan pengaliran gas CNG milik PGN Gagas pada Senin (15/4).

Henry Limantono, pemilik PT Liman Jaya menjelaskan bahwa dengan memakai gas CNG dan gas bumi hasilnya bagus, bersih tidak ada residu seperti di solar.

"Memakai batubara juga tidak disarankan karena kotor. Energi gas adalah solusi terbaik, dengan harga lebih ekonomis dan memiliki kemudahan dalam operasional tanpa harus menyediakan tempat penyimpanan (storage)," katanya.

Sales Area Head PGN Pasuruan Agus Mustofa Hadi menambahkan PT Liman Jaya Transmix merupakan pelanggan kedua yang gas-in hingga April 2019, setelah PT Merakindo Rajamix Perkasa. 

Diharapkan dengan adanya pengaliran gas ke PT Liman Jaya Transmix, lanjut Agus, akan terus berlanjut ke gasin-gasin berikutnya dan akan dapat memenuhi target PGN Area Pasuruan untuk menyerap gas tahun 2019 sebanyak 30,92 BBTUD.

Sebelumnya sejak Mei 2018 Liman Jaya memakai CNG dari PGN Gagas, dengan volume rata-rata 55.000 m3 per bulan dan dengan telah selesainya konstruksi pipa distribusi, maka industri aspal tersebut memakai gas bumi .

Dalam proses berlangganan gas bumi, pada awalnya PT Liman Jaya  yang beralamat di JL. Raya Pasuruan, Purwosari Pasuruan belum lolos verfikasi secara nilai keekonomian investasi PGN dan terus berusaha agar mendapatkan alokasi gas bumi. 

Dengan modal kapital yang cukup dimiliki oleh PT Liman Jaya, maka disepakati alternatif solusinya adalah berlangganan gas dengan skema sharing investasi, yakni PT Liman Jaya mengeluarkan nilai investasi sebesar Rp1 miliar untuk infrastruktur gas. 
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024