Boyolali (ANTARA) - Ribuan santri dan atlet pencak silat Pagar Nusa dari berbagai daerah mengikuti Apel Pendekar 2019 dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-33 Pager Nusa, di Alun-Alun Kidul Kabupaten Boyolali, Minggu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen mengatakan kegiatan itu diikuti sekitar 5.000 anggota Pagar Nusa dari Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Sragen, Solo, Karanganyar, dan tuan rumah Boyolali.

Kegiatan tersebut, katanya, selain memperingati Harlah Ke-33 Pagar Nusa, juga menanamkan kepada para pendekar  tentang cinta Tanah Air dan taat terhadap kiai satu komando.

Untuk menghadapi Pemilu 2019, kata dia,  pendekar Pagar Nusa juga harus bisa menjadi penengah dan penyejuk situasi, serta tidak ikut menyebarkan hoaks dan provokasi lainnya.      

"Kami harus bisa menjadi penyejuk dan penengah. Kami juga mengantisipasi adanya berita hoaks di media sosial," kata Nabil.

Pihaknya juga telah membentuk "cyber army" untuk membendung hoaks yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kinerja "cyber army" telah terbukti melawan hoaks di medsos.

Dia mencontohkan tentang maklumat lafal yang sesuai dan layak (masyayikh) yang dipelintir dan tersebar di media sosial. Hal itu sudah berhasil ditangani. Demikian juga dengan hujatan kepada kiai di Lampung yang telah diselesaikan secara profesional.

Dia mengatakan Pagar Nusa merupakan garda terdepan atau pagar bagi Bangsa Indonesia, dan tidak peduli agama apa, suku mana, atau organisasi masyarakat apa. Pagar Nusa harus hadir untuk memberikan kesejukan dan kedamaian, serta pelindung masyarakat.

"Kami juga menekankan kepada para pendekar untuk selalu menaati perintah dan nasihat para kiai atau alim ulama. Kiai memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan para pendekar, nasihatnya harus dilaksanakan," katanya.

Pihaknya menginstruksikan kepada para pendekar untuk menjaga hubungan pendekar dengan kiai melalui silaturahim.

"Paling tidak satu bulan sekali mengunjungi kepada kiai, baik yang ada di kampung maupun daerah," katanya.

Acara Apel Pendekar itu juga hadir Habib Musthofa Alaydrus dari Jawa Timur untuk menyampaikan berbagai nasihat kepada ribuan pendekar Pagar Nusa tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa, terutama menjelang pilpres.

Habib Musthofa Alaydrus memastikan para pendekar Pagar Nusa antihoaks, namun justru menyebarkan kebenaran untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Pada pemilu berbeda pilihan boleh. Namun, mencari-cari kesalahan untuk menghina itu, tidak boleh. Jika sudah ada yang menang maka wajib kita hormati dan kami tetap bersaudara menjaga NKRI,” katanya.


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024