Purworejo (Antaranews Jateng) - Siti Hardijanti Rukmana atau yang populer disapa Mbak Tutut menawarkan program pertanian terpadu kepada para petani guna mengatasi permasalahan terkait dengan pupuk.

Hal tersebut disampaikan Mbak Tutut saat bersilaturahmi dengan para petani di Kabupaten Purworejo dan sekitarnya pada Minggu (17/2).

Menurut Mbak Tutut, Partai Berkarya telah membuat program pertanian terpadu dengan memanfaatkan pupuk dari kotoran ternak.

Program tersebut, kata dia, dirintis untuk petani dan akan dilakukan pendampingan dengan tujuan memudahkan petani untuk mendapatkan pupuk karena bisa memroduksi sendiri.

Terkait dengan kualitas pupuk buatan petani itu, pakar pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor bernama Sri Wahyuni telah mengakuinya karena dua tutup botol kecil pupuk bisa digunakan untuk satu tangki semprot sehingga sangat efisien karena dibuat dengan hypernano.

Selain itu, pupuk tersebut juga memiliki manfaat tinggi bagi kesuburan tanah yang sangat diperlukan pada sektor pertanian.
     
Ada yang menarik saat perwakilan petani mengeluhkan permasalahan yang dihadapi mengenai pupuk dan sistem tanam.
      
Para petani menilai pemerintahan saat ini kurang memikirkan nasib mereka.
     
"Eh, jangan menjelek-jelekkan seperti itu, masing-masing era kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang baik diteruskan, kalau yang jelek diperbaiki," pinta Mbak Tutut kepada para petani.
     
Sebelum bersilaturahmi dengan para petani, Mbak Tutut mengikuti kirab dengan naik ke dokar yang menempuh rute dari Pasar Baledono ke Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo Purworejo.

Saat berada di Pasar Purworejo, sejumlah pedagang dan pengunjung pasar berebut salaman serta berswafoto dengan Mbak Tutut yang didampingi seorang Caleg Partai Berkarya di DPR RI Milasari Kusumo Anggraeni dan adik Mbak Tutut, Siti Hutami Endang Adiningsih.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024