Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto mengembangkan klaster kopi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, melalui program pengembangan ekonomi lokal (local economic development/LED), kata Kepala KPw BI Purwokerto Agus Chusaini.

"`Kick off` program LED kopi di Banjarnegara akan dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2019 anggota Dewan Gubernur BI," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Kendati demikian, dia mengatakan klaster kopi yang akan dikembangkan di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, telah dipersiapkan sejak tahun 2018.

KPw BI Purwokerto telah melakukan indentifikasi lingkungan dan modal sosial, penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, "demontration plot (demplot)" uji coba budi daya, memberikan pelatihan "roasting", serta memberikan peralatan pengolahan pascapanen.

"Kami memberikan bantuan benih kopi sebanyak 39.600 batang kepada empat kelompok dengan total luas lebih kurang 25 hektare. Selain itu, bantuan peralatan pasca panen berupa `pulper`, `huller`, mesin `roasting`, dan rumah jemur serta penguatan kelembagaan kelompok dan ToT (Training of Trainer) budi daya kopi kepada PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan)," kata Agus.

Sementara pada tahun 2019, kata dia, akan dilakukan perluasan lahan budi daya, peningkatan produktivitas, penguatan kelembagaan koperasi, peningkatan akses pasar, dan pengemasan (packaging).

"Ke depan, kami juga akan memberikan bantuan demplot penangkaran bibit, pelatihan `branding` dan pengemasan, standarisasi mutu, dan fasilitasi pameran," katanya.

Dia mengatakan pengembangan klaster kopi di Banjarnegara dilakukan BI karena selama ini Indonesia menjadi produsen keempat terbesar sebagai negara pemasok kebutuhan kopi dunia dengan menyumbang 8 persen dari total kebutuhan dunia.?

Oleh karena itu, kopi merupakan potensi strategis yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat serta penghasil devisa negara.

"Kami juga berharap kopi yang dikembangkan petani di Banjarnegara makin dikenal masyarakat luas seperti halnya kopi-kopi dari daerah lain, misalnya Toraja dan Gayo," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024