Purwokerto (Antaranews Jateng) - Angin kencang diprakirakan masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga tanggal 30 Januari 2019, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meterologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.
     
"Apalagi saat sekarang wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, Banyumas, dan pegunungan tengah Jateng sedang memasuki puncak musim hujan. Bila saat musim hujan, pada pagi dan siang hari cenderung panas, biasanya sore harinya akan terjadi hujan yang disertai angin kencang," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Teguh mengatakan hal itu terkait dengan bencana angin kencang yang menerjang Kecamatan Ajibarang dan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, sehingga mengakibatkan 
sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang, salah satu rumah di antaranya roboh.

Menurut dia, angin kencang yang dikenal dengan sebutan puting beliung atau langkisau itu lebih sering terjadi pada sore hari namun kadang kala pada malam hari seperti halnya di Kecamatan Ajibarang dan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

"Angin puting beliung sifatnya lokal, anginnya juga lokal di daerah yang terlanda. Kecepatan angin yang merusak seperti yang terjadi di Banyumas biasanya lebih dari 20 knot," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan rilis BMKG Pusat dari hasil analisis dinamika atmosfer pada hari Rabu (22/1), terpantau masih terdapat aliran massa udara basah dari Samudra Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Nusa Tenggara Timur. 

Bersamaan dengan itu, masih kuatnya Monsun dingin Asia beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi. 

Dari pantuan pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir memanjang dari wilayah Sumatra bagian selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, hingga NTB dan NTT.

Secara khusus, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Jakarta tengah memonitor adanya tiga bibit badai tropis di dekat wilayah Indonesia. 

Salah satu bibit siklon yang saat ini berada di Laut Timor berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam tiga hari ke depan dan mengakibatkan potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang yang dapat mencapai di atas 25 knot terjadi di wilayah Indonesia seperti Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
     
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang berpotensi terjadi hingga tanggal 30 Januari 2019," kata Teguh.

Selain itu, kata dia, tinggi gelombang 2,5-4 meter juga masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seperti diwartakan, angin kencang menerjang Desa Lesmana dan Kalibenda, Kecamatan Ajibarang, Desa Cikidang, Kecamatan Cilongok, serta Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, pada Rabu (23/1) dini hari, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah mengalami kerusakan karena tertimpa pohon tumbang.

Bahkan, angin kencang tersebut merobohkan rumah semi permanen milik Karsiwan (50), warga Desa Lesmana RT 04 RW 06, Kecamatan Ajibarang. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024