Magelang (Antaranews Jateng) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menargetkan dapat merekrut sedikitnya 20.000 keluarga antipolitik uang guna mengantisipasi kecurangan menjelang Pemilu 2019 berupa politik uang.
     
"Dalam program ini kami mewajibkan seluruh keluarga besar panitia pengawas, dari Bawaslu Kabupaten Magelang beserta sekretariat, panwas kecamatan, dan panwas desa untuk menjadi keluar antipolitik uang," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Shaleh di Magelang, Senin.

Ia menuturkan tugas mereka adalah menolak politik uang, tidak akan menerima politik uang. Mereka akan mengajak keluarga mereka, tetangga mereka, lingkungan mereka untuk bersama-sama menolak politik uang dalam Pemilu 2019.

"Dari keluarga besar panwas ini kami harapkan akan bisa menyebar ke berbagai sekmen masyarakat, target kami adalah 20.000 keluarga antipolitik uang di Kabupaten magelang dan sejak dideklarasikan kemarin kami langsung membuka pendaftaran dan pendaftaran akan dilakukan di berbagai acara sampai nanti menjelang Pemilu 17 april 2019," katanya.

Ia mengatakan sasaran kegiatan ini seluruh elemen masyarakat, panwas desa ditargetkan bisa merekrut keluarga antipolitik uang sebanyak 15 keluarga setiap bulan.

"Jadi sampai menjelang pemilu nanti, setiap panwas desa akan merekrut 45 keluarga antipolitik uang," katanya.

     
Ia menuturkan pada bulan Maret 2019 pihaknya juga akan merekrut panwas di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), setiap satu panwas nanti juga diwajibkan merekriut 10 keluarga antipolitik uang sehingga total diharapkan ada 20.000 keluarga antipolitik.

"Semakin banyak keluarga antipolitik uang di sekitar TPS maka ruang gerak dari para pelaku politik uang akan semakin terbatas," katanya.

Ia mengatakan semakin banyak keluarga antipolitik uang mereka geraknya juga tidak lelauasa, karena itu pihaknya akan merekrut sebanyak-banyaknya keluarga antipolitik uang.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024