Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang merencanakan pembangunan tiga embung di kawasan Tembalang untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di wilayah bawah.

"Dokumen`Detail engineering design`-nya (DED) sudah jadi. Ada tiga embung yang berfungsi sebagai tangkapan air," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin di Semarang, Kamis.

Pembangunan tiga embung dengan kapasitas 43 ribu meter kubik itu, kata dia, baru bisa dimulai pada 2020 karena pada tahun depan belum dianggarkan.

Selain berfungsi sebagai penangkap air dan pencegah banjir, kata dia, embung tersebut bisa menjadi sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.

Pada hari yang sama, dilakukan serah terima sarana prasarana dan utilitas (PSU) lima perumahan yang ada di Kota Semarang dari pengembang kepada Pemerintah Kota Semarang.

Kelima perumahan itu, yakni Perumahan Bukit Sendangmulyo, Perumahan Taman Purisartika, Perumahan Graha Panorama, Perumahan Bumi Palir Sejahtera, dan Perumahan Villa Krista Gedawang.

Penyerahterimaan fasilitas umum dan sosial dari lima perumahan itu disaksikan langsung Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di kantornya Balai Kota Semarang.

Dengan serah terima itu, Pemkot Semarang dapat secara langsung mengelola fasilitas umum dan sosial yang ada di wilayah perumahan itu, termasuk embung dan jaringan drainase.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang meminta para pengembang untuk bisa mempercayakan pengelolaan fasilitas umum dan sosial tersebut kepada Pemkot Semarang.

"Kami siap diajak diskusi, urun rembug, dan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk peningkatan fasilitas umum dan sosial yang diserahkan hari ini," katanya.

Pascasbanjir di wilayah timur Semarang yang sudah bisa mulai teratasi, kata politikus PDI Perjuangan itu, problem banjir di kawasan Tembalang dan Jangli menjadi pekerjaan rumah berikutnya.

"Tantangan kota ini sangat dinamis. Banjir di wilayah barat dan tengah sebagian besar teratasi, lalu bergeser ke timur seminggu lalu. Sekarang muncul problem di Jangli dan Tembalang," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024