Pekalongan (Antaranews Jatwng) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa kasus pembunuhan 31 pekerja proyek Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua, bukan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melainkan oleh pemberontak.

 "Yang namanya bersenjata dan mau melepaskan diri, namanya pemberontak. Ndak usah beralasan, yang namanya melepaskan diri (dari NKRI) adalah pemberontak," kata Menhan usai Deklarasi Merah Putih untuk NKRI di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu.

Menhan mengatakan penanganan masalah itu harus dilakukan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI), bukan lagi kepolisian.

"Memang sama-sama (mengamankan ketertiban masyarakat), kapan polisi di depan (bertugas) dan kapan TNI  itu di depan, ada peraturannya," katanya. 

Pada kesempatan itu, Menhan mengatakan kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI oleh petugas parkir  di Jakarta sebaiknya sudah dilupakan.

"Riak-riak sedikit kejadian di Jakarta, kita lupakan saja. Yang penting, ke depan gak boleh terjadi lagi," katanya.

 Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan pertemuan antara ulama dengan umaro (TNI dan Polri) bersama Menhan Ryamizard Ryacudu dapat memberikan jaminan ketahanan dan pertahanan NKRI yang lebih solid.

"Kami berharap penyelenggaraan kegiatan itu dapat meningkatkan kembali tali silaturahim ulama antara TNI dengan Polri sebagai pilar bangsa," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024