Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan nilai ekspor 6,151 miliar dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan sejumlah upaya yang dilakukan untuk percepatan ekspor.

     "Hingga saat ini realisasinya sudah 4,5 miliar dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo di Solo, Jumat.

     Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dikatakannya, ada kenaikan nilai ekspor sebesar 12,8 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

     "Artinya penguatan dolar AS terhadap rupiah ini memberikan dampak cukup positif terhadap kinerja ekspor di Jawa Tengah," katanya.

     Ia mengatakan sejauh ini komoditas utama ekspor Jateng di antaranya tekstil dan turunannya, kayu dan turunannya, serta barang dari pabrik.

     "Sedangkan untuk pasar ekspor yang memberikan kontribusi besar masih pasar tradisional di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok," katanya.

     Ia mengatakan salah satu upaya untuk mempercepat ekspor yaitu membuka pasar ekspor baru. Ia berharap para pelaku usaha tidak hanya fokus terhadap pasar tradisional tetapi mulai menggarap pasar lain.

     Sementara itu, salah satu pelaku ekspor mebel sekaligus pengurus  Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia asal Soloraya (Kimkas) Biyp Mukhsen mengatakan sejauh ini pasar mebel paling besar masih ke tujuan Amerika Serikat.

     "Meski demikian kami berkomitmen akan membuka pasar baru, sudah ada kajian-kajian tetapi masih dalam pembahasan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024