Semarang - Mahasiswa praktik kerja lapangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) mengenal lebih dekat Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Utara dengan melakukan eksplorasi empat tempat di kawasan tersebut.

Dipandu pegawai Bea Cukai Tanjung Emas Lutfi Ardyanto, Sulistyo Wahyu, dan Adhitya Oscha, seluruh mahasiswa yang berjumlah 32 orang tersebut mendapat penjelasan mengenai Mobil Gamma Ray Container Scanner (HCVM), Gate, tempat penimbunan sementara (TPS), dan Container Freight Station (CFS).

Di Lokasi pertama, mobil untuk scan container menggunakan Gamma Ray (HCVM), mahasiswa diperlihatkan bagaimana proses pengecekan kontainer menggunakan Gamma Ray. Tidak hanya mendapatkan penjelasan, mahasiswa juga diberikan kesempatan praktik melakukan pengecekan dan perekaman gambar menggunakan Gamma Ray.

Tempat berikutnya, mahasiswa berkunjung ke Gate, dimana para pengangkut barang impor maupun ekspor menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan kepada petugas Bea dan Cukai, sebelum memasuki atau keluar dari pelabuhan.

Di lokasi berikutnya, mahasiswa PKL diarahkan ke lokasi ketiga yang merupakan tempat penimbunan sementara (TPS) dan mereka diberikan penjelasan sekaligus diperlihatkan proses pembongkaran barang impor.

Mahasiswa juga diberi tugas melakukan praktik identifikasi barang impor untuk menentukan apakah barang yang diimpor sesuai atau tidak dengan spesifikasi yang telah dicantumkan di dalam dokumen.

Lokasi terakhir bertempat di CFS, yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. Pembongkaran di lokasi ini hanya dilakukan pada kontainer LCL.

Seluruh mahasiswa terlihat sangat antusias dengan beragam teknolgi baru yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. 
 

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024