Jakarta (Antaranews Jateng) - Putri almarhum sastrawan nasional Willibrordus Surendra Broto Rendra (W.S. Rendra), Clara Sinta, akan menerbitkan antologi puisi-puisi karya pujangga berjuluk "Si Burung Merak", yang kemungkinan akan diterbitkan menjelang akhir tahun ini,
"Kita sedang menyusun antologi puisi Rendra yang akan diterbitkan di dalam negeri sekitar bulan November," ujar Clara Sinta kepada Antara di Jakarta.
Clara juga berharap melalui antologi puisi itu, karya-karya WS Rendra dapat tersusun secara baik untuk dinikmati dan dipelajari generasi muda bangsa Indonesia.
"Agar seperti kamus besar tentang puisi-puisi Rendra, dan kami juga sedang menyiapkan semuanya itu," kata Clara Sinta usai menghadiri diskusi "Rakyat Belum Merdeka".
Baca juga: Dewan Kesenian Jakarta napak tilas jejak Rendra
Diskusi "Rakyat Belum Merdeka" merupakan salah satu bagian dari acara "Rindu Rendra" yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Jumat (17/8).
Dalam diskusi tersebut muncul gagasan untuk membuat museum tentang W.S. Rendra serta karya-karyanya agar bisa menjadi tempat refleksi bangsa Indonesia, dan hal ini sangat disambut baik oleh Clara Sinta sebagai salah seorang putri pujangga nasional tersebut. (Editor : Alviansyah Pasaribu).
"Kita sedang menyusun antologi puisi Rendra yang akan diterbitkan di dalam negeri sekitar bulan November," ujar Clara Sinta kepada Antara di Jakarta.
Clara juga berharap melalui antologi puisi itu, karya-karya WS Rendra dapat tersusun secara baik untuk dinikmati dan dipelajari generasi muda bangsa Indonesia.
"Agar seperti kamus besar tentang puisi-puisi Rendra, dan kami juga sedang menyiapkan semuanya itu," kata Clara Sinta usai menghadiri diskusi "Rakyat Belum Merdeka".
Baca juga: Dewan Kesenian Jakarta napak tilas jejak Rendra
Diskusi "Rakyat Belum Merdeka" merupakan salah satu bagian dari acara "Rindu Rendra" yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Jumat (17/8).
Dalam diskusi tersebut muncul gagasan untuk membuat museum tentang W.S. Rendra serta karya-karyanya agar bisa menjadi tempat refleksi bangsa Indonesia, dan hal ini sangat disambut baik oleh Clara Sinta sebagai salah seorang putri pujangga nasional tersebut. (Editor : Alviansyah Pasaribu).