Magelang - Sebanyak 20 mahasiswa pilihan Jurusan Penyuluhan Peternakan dari lima Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Bogor, Malang, Manokwari, dan Gowa mengukuti kegiatan peningkatan kompetensi bidang peternakan dan kesehatan hewan inseminasi buatan (IB).
Pelatihan peningkatan kemahiran IB dilaksanakan di Balai Besar Peternakan Batu, Malang Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama 21 hari, terhitung mulai dari persiapan hingga pelaporan yaitu pada 3 Juli 2018 sampai dengan 23 Juli 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyampaian materi sampai dengan praktik itu dimaksudkan guna meningkatkan perilaku mahasiswa (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) di bidang peternakan dan kesehatan hewan (IB).
Sehingga mahasiswa praktik langsung pada peternak sesuai teori SOP Inseminasi Buatan yang telah diberikan ditempat tersebut.
Untuk peningkatan kemahiran mahasiswa, setiap 1 mahasiswa minimal mendapatkan 70 akseptor dalam waktu 11 hari. Dari 20 mahasiswa dalam praktik kemahiran dibagi menjadi 2 kelompok dengan lokasi pratik yang berbeda KUD Sumber Makmur dan KPSP Setia Kawan, dan 1 mahasiswa dibina oleh 1 inseminator senior yang sudah berpengalaman 10 - 15 tahun.
Teori dan praktik yang didapatkan dan dilakukan oleh mahasiswa selama mengikuti pelatihan meliputi:
1. Cara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan
2. Mengorganisasikan pekerjaan
3. Melakukan komunikasi dengan peternak
4. Membangun jejaring kerja
5. Menangani alat inseminasi buatan
6. Merencanakan kebutuhan semen beku
7. Kelayakan akseptor
8. Pelaksanaan IB
9. Melakukan evaluasi hasil IB
Hal tersebut dilakukan guna membantu pemerintah dalam program Upsus Siwab serta peningkatan produktivitas ternak sapi di daerah masing-masing peserta pemahiran IB. (stpp/tantyanuar)
Pelatihan peningkatan kemahiran IB dilaksanakan di Balai Besar Peternakan Batu, Malang Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama 21 hari, terhitung mulai dari persiapan hingga pelaporan yaitu pada 3 Juli 2018 sampai dengan 23 Juli 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyampaian materi sampai dengan praktik itu dimaksudkan guna meningkatkan perilaku mahasiswa (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) di bidang peternakan dan kesehatan hewan (IB).
Sehingga mahasiswa praktik langsung pada peternak sesuai teori SOP Inseminasi Buatan yang telah diberikan ditempat tersebut.
Untuk peningkatan kemahiran mahasiswa, setiap 1 mahasiswa minimal mendapatkan 70 akseptor dalam waktu 11 hari. Dari 20 mahasiswa dalam praktik kemahiran dibagi menjadi 2 kelompok dengan lokasi pratik yang berbeda KUD Sumber Makmur dan KPSP Setia Kawan, dan 1 mahasiswa dibina oleh 1 inseminator senior yang sudah berpengalaman 10 - 15 tahun.
Teori dan praktik yang didapatkan dan dilakukan oleh mahasiswa selama mengikuti pelatihan meliputi:
1. Cara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan
2. Mengorganisasikan pekerjaan
3. Melakukan komunikasi dengan peternak
4. Membangun jejaring kerja
5. Menangani alat inseminasi buatan
6. Merencanakan kebutuhan semen beku
7. Kelayakan akseptor
8. Pelaksanaan IB
9. Melakukan evaluasi hasil IB
Hal tersebut dilakukan guna membantu pemerintah dalam program Upsus Siwab serta peningkatan produktivitas ternak sapi di daerah masing-masing peserta pemahiran IB. (stpp/tantyanuar)