Semarang (Antaranews Jateng) - Kriminalitas yang tidak bisa dielakkan di jaman milenial menjadi salah satu alasan bagi pegawai Bea Cukai dituntut memiliki kemampuan untuk menjaga diri.
Apalagi kejahatan yang tidak pandang kawan dengan banyak ancaman saat melaksanakan penindakan di lapangan, menjadikan para pegawai/petugas Bea Cukai dituntut memiliki bekal yang matang salah satunya menguasai Karate.
Untuk terus mengasah kemampuan karate para pegawai, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada Jumat (9/3) menggelar sejumlah perlombaan bagi para karateka dalam Kejuaraan Karate Bea Cukai Indonesia.
Kejuaraan yang mengusung tema Membentuk Jiwa Ksatria Sehat, Tangguh, Sportif, dan Santun untuk Bea Cukai Makin Baik, tersebut diikuti belasan kontingen dari kantor wilayah DJBC.
Kategori yang dilombakan meliputi Kata Perorangan Putra, Kata Perorangan Putri, Kata Beregu Putra, Kata Beregu Putri, Kumite Perorangan Putra, Kumite Perorangan Putri, Kumite Beregu Putra.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan bahwa seni bela diri semacam karate mampu membangun nilai-nilai luhur, sikap saling menghormati, berpikir positif, berkonsentrasi penuh, melekat pada ajaran, senantiasa berhati luhur, senantiasa memiliki inisiatif, dan rajin yang seluruhnya merupakan filosofi yang mutlak harus dimiliki oleh insan-insan Bea Cukai.
"Saya mempunyai mimpi, bahwa di semua kantor Bea Cukai harus memiliki kegiatan ini (karate). Wajib terutama bagi petugas Bea Cukai yang dalam menjalankan tugasnya memiliki pressure baik mental maupun fisik," kata Heru Pambudi.
Pada kejuaraan karate tersebut Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY harus rela melepas gelar juara umum yang sebelumnya telah diraih di tahun 2014 dan pada tahun 2018, juara dipegang oleh Kantor Pusat Bea Cukai yang berhasil memperoleh 2 buah medali emas.
Ketua PP AMURA Marisi Zainuddin Sihotang yang juga merupakan Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai menyampaikan bahwa dengan bisa membela diri, nantinya akan bisa membela organisasi dan pada akhirnya akan bisa membela bangsa dan negara.
Apalagi kejahatan yang tidak pandang kawan dengan banyak ancaman saat melaksanakan penindakan di lapangan, menjadikan para pegawai/petugas Bea Cukai dituntut memiliki bekal yang matang salah satunya menguasai Karate.
Untuk terus mengasah kemampuan karate para pegawai, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada Jumat (9/3) menggelar sejumlah perlombaan bagi para karateka dalam Kejuaraan Karate Bea Cukai Indonesia.
Kejuaraan yang mengusung tema Membentuk Jiwa Ksatria Sehat, Tangguh, Sportif, dan Santun untuk Bea Cukai Makin Baik, tersebut diikuti belasan kontingen dari kantor wilayah DJBC.
Kategori yang dilombakan meliputi Kata Perorangan Putra, Kata Perorangan Putri, Kata Beregu Putra, Kata Beregu Putri, Kumite Perorangan Putra, Kumite Perorangan Putri, Kumite Beregu Putra.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan bahwa seni bela diri semacam karate mampu membangun nilai-nilai luhur, sikap saling menghormati, berpikir positif, berkonsentrasi penuh, melekat pada ajaran, senantiasa berhati luhur, senantiasa memiliki inisiatif, dan rajin yang seluruhnya merupakan filosofi yang mutlak harus dimiliki oleh insan-insan Bea Cukai.
"Saya mempunyai mimpi, bahwa di semua kantor Bea Cukai harus memiliki kegiatan ini (karate). Wajib terutama bagi petugas Bea Cukai yang dalam menjalankan tugasnya memiliki pressure baik mental maupun fisik," kata Heru Pambudi.
Pada kejuaraan karate tersebut Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY harus rela melepas gelar juara umum yang sebelumnya telah diraih di tahun 2014 dan pada tahun 2018, juara dipegang oleh Kantor Pusat Bea Cukai yang berhasil memperoleh 2 buah medali emas.
Ketua PP AMURA Marisi Zainuddin Sihotang yang juga merupakan Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai menyampaikan bahwa dengan bisa membela diri, nantinya akan bisa membela organisasi dan pada akhirnya akan bisa membela bangsa dan negara.