Boyolali (Antaranews Jateng) - Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi berharap kasus penemuan seorang mayat perempuan di kawasan Waduk Cengklik segera terungkap dengan menangkap pelakunya.
Polisi sudah berhasil mengungkap identitas korban dari hasil visum yakni, Dera Dewanti Dirgahayu (38) yang tinggal di Perum Sawahan Indah RT 001, Padokan, Sawahan, Boyolali, kata Kapolres di Boyolali, Selasa.
Korban bekerja di sebuah bank perkreditan di Colomadu. Korban sudah dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya, sehingga polisi juga sudah mendapatkan alamat dari korban merupakan warga Jalan Berlian III/D 297A, Tembalang, Kota Semarang.
"Kami berupaya mengungkap korban dengan melakukan olah di tempat kejadian perkara atau rumah korban pada Senin (22/1) malam, dan ditegaskan hal ini, meninggalnya akibat pembunuhan yang disertai dengan perampokan," kata Kapolres.
Menurut dia, barang milik korban yang hilang antara lain sebuah kendaraan mobil Honda Jazz warna silver dan alat komunikasi yang sering dipakai korban hingga sekarang belum ditemukan.
Kapolres akan mengupayakan kendaraan milik korban segera ditemukan. Polisi sudah memetakan terkait dugaan pelaku siapa-siapa yang mempunyai hubungan dekat dengan korban.
Pelaku diduga sudah sangat mengenal korban dan mengetahui kondisi rumah korban. Pada saat kejadian kemungkinan besar antara korban dan pelaku saling mengenal.
"Dari hasil otopsi penyebab kematian korban kekurangan oksigen akibat ditutupnya saluran pernafasan dari mulutnya. Korban tidak ada luka akibat senjata tajam dan tumpul. Lukanya yang diderita korban karena kontak menggunakan tangan," kata Kapolres.
Selain itu, kata Kapolres hasil visum juga tidak ada keterangan soal kehamilan korban, Namun, korban meninggal disimpulkan akibat pembunuhan yang disertai dengan perampokan.
Polisi sudah berhasil mengungkap identitas korban dari hasil visum yakni, Dera Dewanti Dirgahayu (38) yang tinggal di Perum Sawahan Indah RT 001, Padokan, Sawahan, Boyolali, kata Kapolres di Boyolali, Selasa.
Korban bekerja di sebuah bank perkreditan di Colomadu. Korban sudah dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya, sehingga polisi juga sudah mendapatkan alamat dari korban merupakan warga Jalan Berlian III/D 297A, Tembalang, Kota Semarang.
"Kami berupaya mengungkap korban dengan melakukan olah di tempat kejadian perkara atau rumah korban pada Senin (22/1) malam, dan ditegaskan hal ini, meninggalnya akibat pembunuhan yang disertai dengan perampokan," kata Kapolres.
Menurut dia, barang milik korban yang hilang antara lain sebuah kendaraan mobil Honda Jazz warna silver dan alat komunikasi yang sering dipakai korban hingga sekarang belum ditemukan.
Kapolres akan mengupayakan kendaraan milik korban segera ditemukan. Polisi sudah memetakan terkait dugaan pelaku siapa-siapa yang mempunyai hubungan dekat dengan korban.
Pelaku diduga sudah sangat mengenal korban dan mengetahui kondisi rumah korban. Pada saat kejadian kemungkinan besar antara korban dan pelaku saling mengenal.
"Dari hasil otopsi penyebab kematian korban kekurangan oksigen akibat ditutupnya saluran pernafasan dari mulutnya. Korban tidak ada luka akibat senjata tajam dan tumpul. Lukanya yang diderita korban karena kontak menggunakan tangan," kata Kapolres.
Selain itu, kata Kapolres hasil visum juga tidak ada keterangan soal kehamilan korban, Namun, korban meninggal disimpulkan akibat pembunuhan yang disertai dengan perampokan.