Semarang, Antaranews Jateng - BKKBN mulai menjalankan model Sekolah Siaga Kependudukan yang diterapkan di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi dengan harapan para remaja yang berada di jalur formal mendapatkan bekal mengenai pentingnya pendidikan kependudukan.

"Sudah ada tiga daerah yang menjadi rintisan (penerapan Sekolah Siaga Kependudukan, red.) yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bengkulu," kata Direktur Kerja Sama Pendidikan Kependudukan BKKBN Ahmad Taufik seusai acara Workshop Sekolah Siaga Kependudukan Tingkat Provinsi di Semarang, Kamis.

Targetnya, lanjut Ahmad Taufik, masing-masing kabupaten/kota ada satu sekolah atau perguruan tinggi yang menjadi pilot project dan diteruskan ke sekolah yang lain.

Penerapan Sekolah Siaga Kependudukan tersebut, sejumlah materi kependudukan berupa model untuk peserta didik baik itu siswa maupun mahasiswa serta modul untuk pengajar disiapkan oleh BKKBN pusat serta ada tambahan materi yang berasal dari daerah yang mengusung kearifan lokal.

"Tentu tidak mungkin sama, karena pasti ada isu lokal yang akan memberikan lebih memberikan kemudahan untuk bisa lebih dipahami dan memiliki daya tarik," katanya.

Lembaga formal tersebut, tambah Ahmad Taufik, akan menyertakan materi kependudukan dalam mata pelajar, kegiatan kesiswaan, serta materi di perpustakaan.

"Harapannya, nantinya para remaja setelah berumah tangga atau menjadi pemimpin, akan lebih peduli terhadap struktur kependudukan dan pentingnya peningkatan kualitas manusia," katanya.

Ahmad Taufik menambahkan jika para remaja sudah memiliki bekal kependudukan sejak mengenyam pendidikan, maka akan lahir pribadi yang berkualitas, sehingga keluarga juga berkualitas, dan pemerintah menjadi diuntungkan karena bebannya berkurang.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024