Purwokerto, ANTARA JATENG - Dua orang warga Desa Kutaliman RT 02 RW 07, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami luka-luka akibat terkena dinding dapur yang jebol karena tertimpa tanah longsor.

"Kedua korban terdiri atas Lewih (45) mengalami luka pada bagian kepala sebelah kiri sehingga dirawat di Rumah Sakit Islam Purwokerto serta Sartini (29) mengalami luka lecet-lecet di punggung," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas Kusworo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis malam.

Bahkan, kata dia, Lewih Kamis malam langsung menjalani operasi yang dimulai sejak pukul 21.00 WIB karena selain luka di kepala, pembuluh darah korban pecah.

Lebih lanjut, dia mengatakan tanah longsor itu terjadi saat hujan lebat pada hari Kamis (7/12), sekitar pukul 16.00 WIB, dan menimpa bagian belakang rumah Rismanto (53), warga Desa Kutaliman RT 02 RW 07, Kecamatan Kedungbanteng.

Oleh karena tidak kuat menahan material longsoran, dinding dapur Rismanto jebol sehingga mengenai dua korban, Lewih dan Sartini, yang sedang membereskan gerabah.

"Kebetulan Rismanto baru selesai menggelar pengajian barzanji sehingga ibu-ibu termasuk kedua korban bergotong royong membereskan gerabah yang digunakan dalam acara tersebut," katanya.

Setelah menerima informasi mengenai tanah longsor tersebut, kata dia, TRC BPBD Banyumas segera mendatangi lokasi kejadian untuk mendata dampak bencana.

Ia mengatakan berdasarkan pendataan sementara, panjang dinding dapur yang jebol mencapai 6 meter dan tinggi 3 meter.

"Kerugian material ditaksir sekitar Rp5 juta," katanya.

Kusworo mengimbau warga Kabupaten Banyumas khususnya yang bermukim di daerah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana itu saat hujan lebat.

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, curah hujan bulan Desember di Kabupaten Banyumas berkisar 401-500 mililiter sehingga tergolong tinggi.

"Waspadalah saat terjadi hujan lebat agar terhindar dari risiko bencana," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024