Magelang, ANTARA JATENG - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengibarkan bendera start sebagai tanda dimulainya lomba Bank Jateng Borobudur Marathon di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur, Minggu.
Menpora melepas peserta untuk kategori full marathon sejauh 42 kilometer, kemudian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melepas peserta half marathon sejauh 21 kilometer, dan Dirut Bank Jateng Supriyatno melepas kelas 10-K.
Sebanyak 8.754 pelari dari dalam negeri maupun luar negeri ikut dalam olahraga bertaraf internasional yang memperebutkan total hadiah senilai Rp2,6 miliar.
Usai mengibarkan bendera start untuk half marathon, Ganjar Pranowo juga ikut berlari di kelas 10-K.
Menpora mengapresiasi pelaksanaan Bank Jateng Borobudur Marathon 2017 karena diselenggarakan dengan baik, tertib, disiplin, dan nyaman, maka penyelenggaraannya ini perlu dipertahankan.
Ia berharap ke depan perlu sosialisasi lebih gencar lagi agar anak-anak pelajar paling tidak bisa ikut 10-K.
"Ke depan, semoga hal ini menjadi virus positif bagi kita semua, khususnya para remaja dengan era yang sedemikian canggih ini bisa menjadikan lari atau olahraga sebagai solusi, alternatif, bahkan sebagai gaya hidup," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah, swasta, media, dan masyarakat untuk terus menyelenggarakan marathon.
"Paling tidak masing-masing provinsi sudah ada judulnya, seperti sekarang Borobudur Marathon, kemudian Bali, Jakarta, dan lainnya," katanya.
Ia menuturkan masih mempunyai obsesi lain di Borobudur, tidak hanya dilaksanakannya marathon yang luar biasa ini, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dunia untuk menggagungkan perdamaian.
Menpora melepas peserta untuk kategori full marathon sejauh 42 kilometer, kemudian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melepas peserta half marathon sejauh 21 kilometer, dan Dirut Bank Jateng Supriyatno melepas kelas 10-K.
Sebanyak 8.754 pelari dari dalam negeri maupun luar negeri ikut dalam olahraga bertaraf internasional yang memperebutkan total hadiah senilai Rp2,6 miliar.
Usai mengibarkan bendera start untuk half marathon, Ganjar Pranowo juga ikut berlari di kelas 10-K.
Menpora mengapresiasi pelaksanaan Bank Jateng Borobudur Marathon 2017 karena diselenggarakan dengan baik, tertib, disiplin, dan nyaman, maka penyelenggaraannya ini perlu dipertahankan.
Ia berharap ke depan perlu sosialisasi lebih gencar lagi agar anak-anak pelajar paling tidak bisa ikut 10-K.
"Ke depan, semoga hal ini menjadi virus positif bagi kita semua, khususnya para remaja dengan era yang sedemikian canggih ini bisa menjadikan lari atau olahraga sebagai solusi, alternatif, bahkan sebagai gaya hidup," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah, swasta, media, dan masyarakat untuk terus menyelenggarakan marathon.
"Paling tidak masing-masing provinsi sudah ada judulnya, seperti sekarang Borobudur Marathon, kemudian Bali, Jakarta, dan lainnya," katanya.
Ia menuturkan masih mempunyai obsesi lain di Borobudur, tidak hanya dilaksanakannya marathon yang luar biasa ini, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dunia untuk menggagungkan perdamaian.