Semarang, ANTARA JATENG - Viar Motor Indonesia berupaya menyempurnakan motor listrik yang diproduksi sesuai dengan sejumlah saran dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Beliau menyarankan kalau bisa (motor listrik merk Viar dengan tipe Q1, red.) dikasih suara saat dioperasikan karena sekarang belum ada suaranya sehingga pejalan kaki bisa tahu kalau ada motor listrik," kata General Manager Viar Motor Indonesia Dimas Tommy di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Dimas usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan bahwa ke depannya motor listrik yang diproduksi Viar di Kota Semarang, Jawa Tengah, itu akan didesain mengeluarkan suara jika dipacu pada kecepatan 20 kilometer per jam.
"Kalau kecepatan bertambah, maka volume dari suara motor listrik akan bertambah nyaring," ujarnya.
Selain itu, Viar Motor Indonesia juga terus melakukan penyempurnaan pada bagian baterai motor listrik, termasuk dari sisi keamanan dan kenyamanan.
Terkait dengan persentase komponen lokal pada motor listrik yang diproduksi, Viar Motor Indonesia terus berupaya meningkatkannya dengan memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kami mohon dukungan supaya bisa terintegrasi dengan suplier lokal yang dijembatani oleh pemprov, kira-kira mana yang bisa menjadi bagian dari rantai suplai Viar," katanya.
Viar tipe Q1 merupakan motor listrik satu-satunya dan pertama di Indonesia yang memiliki STNK dan BPKB serta bisa digunakan di jalan raya.
Motor listrik ini diklaim bebas emisi dan bebas perawatan, kecuali hanya pengisian baterai selama 4-5 jam agar bisa menempuh perjalanan sepanjang 70 kilometer.
Saat ini Viar Motor Indonesia memproduksi motor listrik tipe Q1 sebanyak 100 unit per bulan, sedangkan permintaan rata-rata per bulan mencapai 150-200 unit sehingga masyarakat yang ingin membeli dengan harga Rp16,7 juta harus menunggu sekitar 1,5 bulan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi motor listrik Viar, terutama dari sisi desain yang dianggap sudah "fashionable", meskipun belum mengeluarkan suara saat dipacu di jalan.
"Beliau menyarankan kalau bisa (motor listrik merk Viar dengan tipe Q1, red.) dikasih suara saat dioperasikan karena sekarang belum ada suaranya sehingga pejalan kaki bisa tahu kalau ada motor listrik," kata General Manager Viar Motor Indonesia Dimas Tommy di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Dimas usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan bahwa ke depannya motor listrik yang diproduksi Viar di Kota Semarang, Jawa Tengah, itu akan didesain mengeluarkan suara jika dipacu pada kecepatan 20 kilometer per jam.
"Kalau kecepatan bertambah, maka volume dari suara motor listrik akan bertambah nyaring," ujarnya.
Selain itu, Viar Motor Indonesia juga terus melakukan penyempurnaan pada bagian baterai motor listrik, termasuk dari sisi keamanan dan kenyamanan.
Terkait dengan persentase komponen lokal pada motor listrik yang diproduksi, Viar Motor Indonesia terus berupaya meningkatkannya dengan memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kami mohon dukungan supaya bisa terintegrasi dengan suplier lokal yang dijembatani oleh pemprov, kira-kira mana yang bisa menjadi bagian dari rantai suplai Viar," katanya.
Viar tipe Q1 merupakan motor listrik satu-satunya dan pertama di Indonesia yang memiliki STNK dan BPKB serta bisa digunakan di jalan raya.
Motor listrik ini diklaim bebas emisi dan bebas perawatan, kecuali hanya pengisian baterai selama 4-5 jam agar bisa menempuh perjalanan sepanjang 70 kilometer.
Saat ini Viar Motor Indonesia memproduksi motor listrik tipe Q1 sebanyak 100 unit per bulan, sedangkan permintaan rata-rata per bulan mencapai 150-200 unit sehingga masyarakat yang ingin membeli dengan harga Rp16,7 juta harus menunggu sekitar 1,5 bulan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi motor listrik Viar, terutama dari sisi desain yang dianggap sudah "fashionable", meskipun belum mengeluarkan suara saat dipacu di jalan.