Solo, ANTARA JATENG - Simulasi penutupan perlintasan sebidang kereta api Manahan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta dimulai hari Rabu (4/10).
Pantauan di lapangan, di kawasan Manahan Solo, Rabu, penyempitan jalan di Simpang Tiga Bundaran Obor Manahan Solo ramai lancar. Meski demikian, ada beberapa pengguna jalan yang terlihat bingung dengan penyempitan beberapa jalan tersebut.
Salah satu pengguna jalan, Endro Suseno, mengatakan sempat kebingungan karena jalan yang biasa dilewatinya saat mengantarkan anak ke sekolah ditutup.
"Saya tadi sempat bingung, sampai tanya juga ke petugas. Ternyata ada simulasi ini," kata warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo tersebut.
Senada, Larasati, mengatakan sempat kebingungan saat akan mengantarkan adiknya ke sekolah SD PL St. Valentinus.
"Biasanya perjalanan dari rumah ke sekolah hanya butuh waktu 15 menit. Dengan adanya simulasi ini jadi 30 menit dan harus memutar karena perlintasan sebidang kereta api ditutup," katanya.
Meski pagi tadi sempat mengalami kemacetan karena bersamaan dengan anak-anak berangkat sekolah, pantauan di lapangan pada siang hari ini kondisi jalan lebih lengang dibandingkan pagi hari.
Sebelumnya, Kepala Dishub Surakarta Hari Prihatno mengatakan terkait dengan dilaksanakannya simulasi penutupan jalan tersebut, Dishub telah menyiagakan sejumlah petugas terlatih di beberapa titik.
"Tepatnya ada sekitar 60 petugas, tugasnya adalah memberikan informasi terkait simulasi tersebut kepada pengguna jalan di Solo. Selain itu mereka juga bisa memberikan arahan kepada pengguna jalan terkait jalan alternatif," katanya.
Pantauan di lapangan, di kawasan Manahan Solo, Rabu, penyempitan jalan di Simpang Tiga Bundaran Obor Manahan Solo ramai lancar. Meski demikian, ada beberapa pengguna jalan yang terlihat bingung dengan penyempitan beberapa jalan tersebut.
Salah satu pengguna jalan, Endro Suseno, mengatakan sempat kebingungan karena jalan yang biasa dilewatinya saat mengantarkan anak ke sekolah ditutup.
"Saya tadi sempat bingung, sampai tanya juga ke petugas. Ternyata ada simulasi ini," kata warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo tersebut.
Senada, Larasati, mengatakan sempat kebingungan saat akan mengantarkan adiknya ke sekolah SD PL St. Valentinus.
"Biasanya perjalanan dari rumah ke sekolah hanya butuh waktu 15 menit. Dengan adanya simulasi ini jadi 30 menit dan harus memutar karena perlintasan sebidang kereta api ditutup," katanya.
Meski pagi tadi sempat mengalami kemacetan karena bersamaan dengan anak-anak berangkat sekolah, pantauan di lapangan pada siang hari ini kondisi jalan lebih lengang dibandingkan pagi hari.
Sebelumnya, Kepala Dishub Surakarta Hari Prihatno mengatakan terkait dengan dilaksanakannya simulasi penutupan jalan tersebut, Dishub telah menyiagakan sejumlah petugas terlatih di beberapa titik.
"Tepatnya ada sekitar 60 petugas, tugasnya adalah memberikan informasi terkait simulasi tersebut kepada pengguna jalan di Solo. Selain itu mereka juga bisa memberikan arahan kepada pengguna jalan terkait jalan alternatif," katanya.